REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Final Liga Champions musim 2017/2018 sangat membekas bagi Loris Karius. Saat itu, kiper asal Jerman ini memperkuat Liverpool.
Dalam sebuah laga di Kiev, timnya dikalahkan Real Madrid, 1-3. Usai partai puncak tersebut, sosok Karius jadi sorotan lantaran tampil buruk.
Ia membuat blunder sehingga Madrid menciptakan dua gol. Lama tak terdengar, Karius akhirnya buka-bukaan tentang situasi yang terjadi pada dirinya selama dan sesudah pertandingan.
Ia mengaku mengalami gegar otak karena mendapat pukulan dari bek El Real, Sergio Ramos. Situasi demikian membuat penglihatannya terganggu.
"Dokter ahli mengonfirmasi hal itu. Saya justru banyak mendapat banyak penghinaan dan kemarahan," kata Karius, dikutip dari AS, Kamis (16/4).
Sebenarnya ia tak ingin mempublikasikan hasil pemeriksaan dokter tersebut. Ia enggan menjadikan situasi demikian seperti alasan penampilan buruknya.
Pada akhirnya Karius kecewa. Ada saja pihak yang menertawakan cedera serius seperti itu. Selanjutnya setelah pertandingan, ia kerap mendapat pesan mengerikan. Ia diancam dibunuh oleh oknum anonim.
"Saya tidak bisa menganggapnya secara serius. Mereka tidak pernah menunjukkan wajah di profil mereka," ujar Karius.
Buntut dari kekalahan tersebut, Liverpool lantas meminjamkan sang kiper ke Besiktas. Ia tidak tahu apa yang terjadi di masa depan.
Satu yang pasti, kontrak Karius dengan Liverpool sampai Juni 2022. Ia mengaku masih sering berkomunikasi dengan beberapa orang di the Reds, termasuk Juergen Klopp.