Jumat 17 Apr 2020 14:59 WIB

Kondisi Lima Pasien Positif Covid-19 di Batam Terus Membaik

Lima pasien yang pemeriksaan swab ulangnya negatif yaitu pasien 6, 10, 9, 8 dan 5.

Seorang pasien positif Covid-19 (kedua kiri) yang dinyatakan sembuh bersiap menaiki mobil ambulan saat pemulangan di Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh, Senin lalu.
Foto: Antara/Ampelsa
Seorang pasien positif Covid-19 (kedua kiri) yang dinyatakan sembuh bersiap menaiki mobil ambulan saat pemulangan di Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh, Senin lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kondisi lima orang pasien positif Covid-19 di Kota Batam Kepulauan Riau, terus membaik. Berdasarkan hasil tes swab ulang yang dilakukan BTKLPP Kota Batam, kelimanya dinyatakan negatif.

"Sudah ada lima orang yang hasil pemeriksaan ulang swab-nya negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Jumat (17/4).

Lima orang pasien yang pemeriksaan swab ulangnya negatif yaitu pasien 6, 10, 9, 8 dan 5. Namun sayangnya, pasien 10 meninggal meski hasil ulang swab negatif.

Menurut Didi, perlu dua kali hasil negatif pemeriksaan swab berturut-turut, baru seorang pasien dinyatakan sembuh Covid-19. Rencananya, tes ulang swab berikutnya dilakukan hari ini. Bila hasil tes swab hari ini pasien kembali negatif, maka dinyatakan pulih dari Covid-19.

Berdasarkan data sebelumnya, pasien 6 adalah anak dari pasien 4 yang sudah meninggal, kemudian pasien 10, 9 dan 8 merupakan keluarga (ayah, ibu dan anak) yang teridentifikasi dalam klaster pemberdayaan dan pasien 5 adalah warga Batam dengan riwayat perjalanan ke Bekasi dan Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Didi menyampaikan, pihaknya telah mendorong pihak rumah sakit untuk memperbaiki pola diet bagi pasien positif Covid-19, dengan memperbanyak konsumsi putih telur. Dengan diet itu, diharapkan makin banyak pasien yang sembuh dari Covid-19.

"Bubur putih telur, kami menggalakkan dibuat bubur putih telur dan diberikan pada semua pasien dalam perawatan," kata dia.

Dia menyatakan, evaluasi diet pasien Covid-19 perlu dilakukan, mengingat hingga kini belum ada pasien positif yang dinyatakan sembuh.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement