Sabtu 18 Apr 2020 00:25 WIB

Dinkes Makassar: 66 Orang Positif Corona di KM Lambelu

Dinkes Makassar telah melakukan pemeriksaan swab pada 109 orang di Kapal Lambelu.

Red: Nur Aini
Petugas medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel menaiki KM Lambelu saat bersandar di Pelabuhan Peti Kemas, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (14/4/2020). Sebanyak 141 anak buah kapal (ABK) akan menjalani karantina di atas KM Lambelu karena hasil tes swab pada 42 ABK menyatakan 26 ABK positif COVID-19 sementara sebagian ABK lainnya baru akan dites hari ini
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Petugas medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel menaiki KM Lambelu saat bersandar di Pelabuhan Peti Kemas, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (14/4/2020). Sebanyak 141 anak buah kapal (ABK) akan menjalani karantina di atas KM Lambelu karena hasil tes swab pada 42 ABK menyatakan 26 ABK positif COVID-19 sementara sebagian ABK lainnya baru akan dites hari ini

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan dr Ichsan Mustari mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan swab pada 109 penumpang dan kru KM Lambelu yang berlabuh di Pelabuhan Makassar, ditemukan 66 orang di antaranya yang positif Covid-19.

"Setelah dilakukan pemeriksaan swab pada 12 - 16 April 2020 dari 109 orang yang diperiksa, terdapat 66 orang yang positif," kata Ichsan pada telekonferensi yang digelar di Makassar, Jumat malam (17/4).

Baca Juga

Berdasarkan data dari Kemenkes dan Gugus Tugas pusat, akumulasi positif Covid-19 di Sulsel sudah mencapai 332 kasus. Jumlah tersebut mengalahkan dua provinsi di Jawa yakni Jawa Tengah sebanyak 304 kasus dan Banten 311 kasus.

Melejitnya angka positif Covid-19 tersebut, kata Ichsan, karena data positif Covid-19 dari KM Lambelu juga dimasukkan ke data Sulsel. "Padahal tidak semuanya adalah warga Sulsel," katanya.

Sementara berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel diketahui, terdapat 43 orang pasien yang sudah sembuh dan 23 orang meninggal dunia. Dari jumlah yang meninggal, sebagian besar dipicu oleh penyakit bawaan, sehingga terinfeksi virus corona jenis baru itu.

Sebelumnya PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) melakukan portstay terhadap KM Lambelu saat tiba di Pelabuhan Makassar pada Rabu (8/4) malam. Langkah tersebut diambil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi nakhoda dan petugas kapal, juga karena beberapa rute yang dilalui kapal ini tidak disinggahi, karena adanya penutupan wilayah dari pemerintah setempat.

Berkaitan dengan hal tersebut, pihak PT Pelni bekerja sama dengan KKP dan Dinas Kesehatan setempat melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal itu termasuk pelaksanaan rapid test bagi nakhoda dan seluruh petugas kapal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement