Jumat 17 Apr 2020 23:19 WIB

Pemulihan Bisnis MICE Bisa Mencapai Dua Tahun

Apabila situasi tidak ada kepastian penyelenggara pameran harus siap telan pil pahit

Suasana Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (25/4).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Suasana Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah Covid-19 ini telah memaksa penyelenggara kegiatan pameran untuk menghentikan sementara kegiatan mereka sampai batas waktu yang belum pasti. Diperkirakan pemulihan kegiatan meeting, incentive, convention, exhibition (MICE) ini membutuhkan waktu sekitar dua tahun. 

Hal itu disampaikan Presiden Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh dalam diskusi dengan Forum Wartawan Otomotif (Forwot) Indonesia, Jumat (17/4)malam. Menurutnya, kondisi saat ini sangat berat karena semua roda ekonomi harus berhenti serentak dalam waktu yang sama. Bahkan lebih berat dibanding krisis moneter 2008 silam. "Apalagi kalau tidak ada insentif dari pemerintah," katanya. 

Apa yang terjadi saat ini sangat bertentangan dengan bisnis MICE yang mengumpulkan orang banyak dalam satu tempat. Meski ada media digital namun secara ekonomi belum bisa mengimbangi aktivitas yang mengumpulkan orang banyak.

Sebagai penyelenggara Indonesia International Motor Show (IIMS) pihaknya sudah memiliki beberapa rencana kegiatan pengganti. Rencananya kegiatan  IIMS akan digelar akhir tahun ini. Namun,dirinya tidak yakin akan mudah dilakukan karena akan berbenturan dengan agenda sejenis lainnya di akhir tahun. Pilihan lainnya adalah menggelar IIMS tahun depan dengan tampilan yang lebih baik atau IIMS di daerah. 

Namun, menurutnya hajatan IIMS di beberapa daerah seperti Semarang dan Medan yang pernah digelar masih kurang menarik dibanding Jakarta."Kami hanya pelayan yang memenuhi kebutuhan pelanggan kami yakni agen pemegang merek dan mereka harus mengamankan pasar terbesar mereka di Jakarta," tuturnya. 

Sejumlah dana dari peserta pameran IIMS yang sudah disetorkan ke Dyandra juga sudah dikembalikan. Meski mengalami kerugian, namun jumlahnya tidak terlalu besar karena anggaran terbesar saat pameran adalah penyewaan tempat, listrik, promosi dan lainnya belum dilakukan.

Selain IIMS masih ada ajang pameran maupun konvensi lain yang terpaksa dibatalkan karena wabah tersebut. "Sekitar 90 event terpaksa postpone sampai Juni, tapi kalau situasinya masih diperluas kita harus siap telan pil pahit," kata pria yang akrab disapa Kohen ini.  

Pihaknya juga masih memiliki agenda lain terkait otomotif yakni IIMS Motobike Expo yang akan digelar setelah lebaran. Namun, Kohen juga belum bisa memastikan apakah pameran kendaraan roda dua ini juga akan ditunda atau tetap berjalan. Pihaknya harus mempertimbangkan banyak hal tersebut dengan peserta pameran yang membutuhkan persiapan dan ijin pemerintah. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement