Selasa 26 May 2020 10:02 WIB

Infografis Kala Akhlak Jadi Penopang Peradaban

Pelemahan peradaban karena degradasi akhlak.

Foto: republika
Akhlak mulia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut Ibnu Khaldun, dalam Muqaddimah ada sepuluh pelemah peradaban dari aspek internal yang bermuara pada degradasi akhlak. 

Kehancuran peradaban akibat degradasi moral ditegaskan dalam Alquran antara lain sebagai berikut:

➢     QS al-A’raf [7]: 96

“Mereka mendustakan (ajaran-ajaran Allah), maka Kami azab mereka,     karena perbuatan mereka sendiri.” 

➢    QS al-An’am [6]: 44

“Kami siksa mereka dengan tiba-tiba (sekonyong-konyong), maka     ketika itu mereka  terdiam dan berputus asa.”

➢    QS al-Isra’ [17]: 16

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami     perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam     negeri itu.”

 Fakta:

Sejarah mencatat peradaban jatuh bangun dan tenggelam lantaran inkonsistensi para elite hingga rakyat terhadap moralitas dan akhlak:

•    Umat Nabi Nuh AS hancur akibat kekufuran mereka terhadap risalah yang tauhid yang disampaikan Nuh selama 950 tahun. Mereka dilanda banjir bandang.  (QS al-Ankabut : 14). 

•    Peradaban Kaum Madyan umat Nabi Syu’aib runtuh akibat praktik tipu daya dalam jual beli mereka. Mereka ditimpa hawa panas. (QS at-Taubah: 70, al-Hijr: 78, Thaaha: 40, dan al-Hajj: 44).

•    Peradaban kaum Nabi Luth hancur dengan gempa bumi yang disertai angin kencang akibat praktik penyimpangan seks homoseksual. (QS as-Syu’ara: 160, an-Naml: 54, al-Hijr: 67, al-Furqan: 38, Qaf: 12).

•    Peradaban Yunani kuno yang terdiri dari tiga bangsa yaitu Doria, Aiolia dan Ionia, pernah eksis sejak 1100 SM.

•    Romawi kuno berdiri dari 27 SM hingga 476 M. Peradaban ini melemah hingga hancur akibat kehidupan elite yang gemar berfoya-foya.   

Pengolah: Nashih Nashrullah, dari berbagai sumber

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement