REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam setiap datangnya bulan suci Ramadhan, umat Islam selalu meramaikan masjid dengan beribadah. Namun, di tengah situasi virus Covid-19 tahun ini diperkirakan masjid akan sepi.
Kendati demikian, Muhammadiyah berharap masjid dapat difungsikan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak virus mematikan tersebut.
“Kalau biasanya kita memakmurkan masjid dengan ramai ke masjid, sholat tarawih, tadarus. Tapi kali ini kita memakmurkan masjidnya dalam bentuk menfungsikan masjid dalam bentuk fungsi sosial,” ujar Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Ustadz Syamsul Hidayat saat dihubungi Republika.co.id, Senin (20/4).
Selain beribadah di rumah, menurut dia, pada Ramadhan kali ini mestinya umat Islam harus tetap menyemarakkan Ramadhan dengan bersedekah. Menurut dia, masjid bisa dijadikan sebagai tempat menyalurkan bantuan dari sedekah tersebut.
“Keutamaan dalam Ramadhan diantaranya berderma atau sedekah. Karena sedekah yang paling utama adalah di bulan Ramadhan,” ucapnya.
Dia menjelaskan, sedekah yang diberikan oleh umat tersebut kemudian bisa disalurkan oleh para takmir masjid. Tentunya, penyalurannya tetap harus dilakukan sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19.
“Misalnya takmir masjid mungkin bisa mengkoordinir bantuan sosial kepada mereka yang betul-betul terdampak. Jadi masjid harus tetap berperan di tengah Covid-19,” katanya.
Puasa Ramadhan 1441 Hijriyah diperkirakan dimulai pada 24 April mendatang. “Jadi sebenarnya kita tetap bagaimana menyemarakkan Ramadhan dengan segala keterbatasan yang ada,” kata Ustadz Syamsul.