REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pandemi virus corona mengakibatkan pertumbuhan kredit perbankan mengalami penurunan pada tahun ini. Hal ini sejalan pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi melemah akibat penyebaran virus corona.
Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk Adrian Panggabean mengatakan pertumbuhan kredit perbankan akan berada pada kisaran dua persen pada tahun ini. “Pertumbuhan kredit yang selaras dengan dinamika investasi dan pertumbuhan ekonomi, kami perkirakan akan hanya mencapai plus minus dua persen," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/4).
Menurutnya pertumbuhan kredit yang masih terlihat stabil pada Januari hingga kuartal kedua 2020. Diperkirakan pertumbuhan kredit akan perlahan pulih pada kuartal empat 2020, sejalan dengan mulai bergeraknya aktivitas ekonomi.
"Efek ekonomi-finansial yang muncul akibat pembatasan sosial datang dari tiga sumber yakni jutan sisi penawaran (supply-side shock), turunnya permintaan agregat (demand-side shock), dan perubahan mendasar dari psikologi para pelaku ekonomi (behavioral shift)," jelasnya.
Survei Perbankan Bank Indonesia telah mengindikasikan pertumbuhan kredit sepanjang tahun ini akan sangat tertekan. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2020 hanya sebesar 5,5 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan realisasi kredit pada 2019 sebesar 6,1 persen dan prakiraan pada survei periode sebelumnya sebesar 9,4 persen.