Kamis 23 Apr 2020 00:11 WIB

Pergerakan Covid-19 di Jakarta Relatif Tetap

Masyarakat DKI Jakarta masih banyak yang tidak taat terhadap pemberlakuan PSBB.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pergerakan kasus penularan virus corona (Covid-19) di wilayah Jakarta dan sekitarnya relatif tetap selama masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 10-23 April. Masyarakat DKI Jakarta masih banyak yang tidak taat terhadap pemberlakuan PSBB.
Foto: dok. PMI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pergerakan kasus penularan virus corona (Covid-19) di wilayah Jakarta dan sekitarnya relatif tetap selama masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 10-23 April. Masyarakat DKI Jakarta masih banyak yang tidak taat terhadap pemberlakuan PSBB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pergerakan kasus penularan virus corona (Covid-19) di wilayah Jakarta dan sekitarnya relatif tetap selama masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 10-23 April. Masyarakat DKI Jakarta masih banyak yang tidak taat terhadap pemberlakuan PSBB.

"Pergerakan kasus positif Covid-19 masih terus bertambah," kata Anies saat konferensi pers secara daring di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/4).

Baca Juga

Anies menuturkan kecepatan jumlah penularan Covid-19 di belahan dunia juga mengalami hal yang sama sehingga membutuhkan waktu untuk mengatasi virus corona itu.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu menyebutkan masyarakat DKI Jakarta masih banyak yang tidak taat terhadap pemberlakuan PSBB. Termasuk sejumlah perusahaan yang tidak termasuk pengecualian pada aturan PSBB, masih beroperasi mempekerjakan karyawannya.

"Karena itulah saya sampaikan pada semuanya kita ingin agar cepat selesai maka semua harus kompak untuk disiplin melaksanakannya," tutur Anies.

Anies menekankan agar masyarakat di wilayah DKI Jakarta disiplin untuk beraktivitas di rumah dan mengurangi kegiatan di luar. Hal ini bertujuan agar penularan Covid-19 dapat terus ditekan.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengatakan, ada penambahan kasus positif corona di Indonesia sebanyak 283 orang. Total akumulatif pasien yang positif terinfeksi virus corona saat ini berjumlah 7.418 orang.

Yuri menambahkan, pasien yang meninggal sebanyak 635 orang. Sementara itu, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 913 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement