REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dimana Muslim berkesempatan meningkatkan perolehan pahalanya. Tiap amalan yang dilakukan selama Ramadhan akan mendapat bonus pahala.
Sholat Tarawih jadi ibadah spesial yang hanya dilakukan saat Ramadhan. Sebagian Muslim mungkin bertanya-tanya bagaimana hukumnya melaksanakan Tahajud jika sebelumya telah menunaikan Tarawih.
Buku Bekal Ramadhan dan Idul Fithri 3 : Tarawih dan Witir karangan Saiyid Mahadir yang terbit pada 2019 berusaha menjawab persoalan tersebut.
Dari artinya, tahajjud merupakan sholat yang dikerjakan setelah bangun di tengah malam. Tahajud dan Tarawih masuk kategori qiyamul lail. Hanya saja, sholat sunnah Tarawih hanya disunnahkan ketika Ramadhan. Tidak di hari yang lain.
"Umumnya para ulama membolehkan melaksanakan sholat Tahajud setelah Tarawih, karena akhir malam adalah waktu paling baik beribadah pada Allah SWT dan berdoa," tulis Saiyid.
Saiyid menyebut kedua sholat sunnah itu boleh dilakukan secara sendirian atau berjamaah, di masjid atau di rumah. Terkhusus saat pandemi corona ini, ibadah dianjurkan dilakukan di rumah saja.
Meski demikian, sebagian ulama ada yang beranggapan sholat Tarawih dan Witir yang diselesaikan bersama sudah seperti melaksanakan sholat malam sepanjang malam. Hal itu sesuai Hadits Rasululloh yang berbunyi :
"Siapa saja yang ikut sholat Tarawih berjamaah bersama Imam sampai selesai maka untuknya itu dicatat seperti sholat semalam suntuk," (HR Abu Daud dan Turmudzi).