Sabtu 25 Apr 2020 15:56 WIB

Arab Saudi akan Hapus Hukuman Cambuk

Hukum cambuk dikabarkan akan digantikan dengan vonis penjara atau denda atau keduanya

Pelaksanaan hukuman cambuk (ilustrasi). Komisi Umum Mahkamah Agung Arab Saudi akan menggantikan hukuman camuk dengan vonis penjara atau denda atau keduanya.
Foto: Antara/Irwansyah Putra/ca
Pelaksanaan hukuman cambuk (ilustrasi). Komisi Umum Mahkamah Agung Arab Saudi akan menggantikan hukuman camuk dengan vonis penjara atau denda atau keduanya.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi bakal menghapus cambuk sebagai bentuk hukuman, menurut dokumen mahkamah agung yang dilihat Reuters pada Jumat (24/4). Keputusan Komisi Umum Mahkamah Agung yang diambil pada April ini akan membuat hukuman cambuk digantikan dengan vonis penjara atau denda, atau dua-duanya.

"Keputusan itu merupakan perpanjangan dari reformasi HAM yang diperkenalkan di bawah arahan Raja Salman dan diawasi langsung oleh Putra Mahkota Mohammed Bin Salman," bunyi dokumen tersebut.

Baca Juga

Cambuk diterapkan untuk menghukum berbagai kejahatan di Arab Saudi. Kelompok aktivis HAM mengatakan, tanpa sistem hukum yang digolongkan supaya sejalan dengan ayat-ayat untuk membentuk hukum syariah atau hukum Islam, hakim memiliki keleluasaan untuk menafsirkan ayat agama dan menentukan keputusan mereka sendiri.

Kelompok-kelompok pembela HAM telah mendokumentasikan kasus-kasus pada masa lalu, yaitu ketika hakim Arab Saudi menghukum cambuk para penjahat berbagai pelanggaran, termasuk mabuk di tempat umum dan pelecehan.

"Reformasi ini merupakan langkah maju penting dalam agenda HAM Arab Saudi dan satu dari banyak reformasi baru-baru ini di Kerajaan tersebut," kata presiden Komisi HAM (HRC) yang didukung negara, Awwad Alawwad, kepada Reuters.

Bentuk lain hukuman fisik, seperti potong anggota tubuh bagi pencuri atau penggal kepala bagi pembunuh dan pelaku terorisme, belum dilarang.

"Ini adalah perubahan yang disambut baik tetapi seharusnya sudah dilakukan dari sejak dulu," kata Adam Coogle, Wakil Direktur Divisi Timur Tengah dan Afrika Utara di Human Rights Watch. "Tak ada yang menghalangi Arab Saudi agar mereformasi sistem peradilannya yang tak adil."

sumber : Antara, Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement