Senin 27 Apr 2020 13:19 WIB

TVRI Terima Rp 9,69 M untuk Program Belajar dari Rumah

Program Belajar dari Rumah selama pandemi virus corona mendongkrak rating TVRI.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Friska Yolandha
Refleksi seorang murid sekolah dasar (SD) belajar melalui siaran streaming TVRI di rumahnya, di Padang, Sumatera Barat, Senin (13/4/2020). Pelaksana tugas Direktur Utama Lembaga  Penyiaran Publik (LPP) TVRI, Supriyono mengatakan bahwa pihaknya menerima Rp 9,69 miliar untuk menayangkan program Belajar dari Rumah, kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Refleksi seorang murid sekolah dasar (SD) belajar melalui siaran streaming TVRI di rumahnya, di Padang, Sumatera Barat, Senin (13/4/2020). Pelaksana tugas Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI, Supriyono mengatakan bahwa pihaknya menerima Rp 9,69 miliar untuk menayangkan program Belajar dari Rumah, kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas Direktur Utama Lembaga  Penyiaran Publik (LPP) TVRI, Supriyono mengatakan bahwa pihaknya menerima Rp 9,69 miliar untuk menayangkan program Belajar dari Rumah, kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kerja sama tersebut akan berlangsung selama tiga bulan, sebagai sarana belajar para siswa akibat pandemi virus Covid-19 atau corona.

"Tadinya Rp 13,84 miliar, dengan adanya negosiasi yang dilakukan Kemendikbud minta diskon 30 persen sehingga jadi Rp 9,69 miliar," ujar Supriyono dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Senin (27/4).

Baca Juga

Awalnya, TVRI mengajukan penawaran nilai kontrak pada Kemendikbud sebesar Rp 41,7 miliar. Namun kementerian yang dipimpin Nadiem Makarim itu bernegosiasi, karena program Belajar dari Rumah bertujuan untuk mengedukasi siswa yang tak bisa belajar di sekolah.

"Dengan ada negosiasi antara TVRI dan Kemendikbud bahwa program disepakati program akan berjalan dari 13 April sampai 17 Juni," ujar Supriyono.

Meski begitu, Supriyono menjelaskan bahwa program Belajar dari Rumah selama pandemi virus corona mendongkrak rating penyiaran TVRI. Sebelumnya, televisi milik negara itu hanya berada di peringkat 13 atau 14.

Namun, setelah adanya program dari Kemendikbud selama pandemi virus corona, TVRI beberapa menempati posisi ke-9. "Baru kali ini TVRI mengalami performa seperti ini berkat kerjasama dengan Kemendikbud," ujar Supriyono.

Diketahui, Kemendikbud melalui TVRI meluncurkan program ‘Belajar dari Rumah’ sebagai pilihan alternatif belajar online di tengah pandemi virus corona saat ini. Program yang telah diluncurkan sejak Senin, 13 April 2020 ini akan berlangsung selama 3 bulan sampai Juli 2020. Program belajar ini mencakup kelas untuk SLB, SD, SMP, SMA dan SMK dengan berbagai mata pelajaran. 

Namun, anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan, meminta LPP TVRI untuk tak memikirkan rating dan share selama pandemi virus Covid-19. Seharusnya, TVRI fokus segi kualitatif untuk menghadirkan konten yang bermanfaat bagi masyarakat.

"TVRI janganlah mendewakan rating dan share seperti televisi lain, pelaksana tugas (direktur utama) dan direksi janganlah membesar-besarkan dua itu," ujar Putra.

Apalagi di tengah pandemi ini, TVRI sebaiknya menayangkan program-program edukatif. Salah satunya dengan menampilkan tayangan bagi siswa yang belajar di rumah.

"Jadi tolong ukurannya kualitatif, jangan kuantitatif. Harusnya TVRI lebih mulia tugas dan tanggung jawabnya, TV negara seharusnya tidak usah ngomong rating," ujar Putra.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement