Selasa 28 Apr 2020 03:56 WIB

Mengenal Meteorit Tomanowos, Batu dengan Asal Unik

Meteorid Tomanowos jatuh ke bumi pada 17 ribu tahun lalu.

Rep: Ali Mansur/ Red: Dwi Murdaningsih
Meteorid
Foto: wikimedia
Meteorid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batu dengan cerita yang paling menarik di Bumi memiliki nama kuno yaitu Tomanowos. Dalam bahasa suku Indian Clackamas Oregon, Tomanowos artinya pengunjung dari surga.

"Tomanowos mengalami serangkaian tuntutan hukum dan masa di bawah penjagaan bersenjata. Ini adalah salah satu kisah batu teraneh yang pernah saya temui dalam tahun-tahun saya sebagai geosaintis," ujar Ilmuwan Bumi, Daniel Garcia Castellanos, dalam artikelnya yang dimuat di The Conversation, Senin (27/4).

Baca Juga

Menurut Daniel Garcia, Tomanowos juga dikenal sebagai meteorit Willamette. Ini  merupakan meteorit terbesar yang pernah ditemukan di Amerika Serikat.

Beratnya 15,5 ton dan besarnya sekitar 7,8 meter persegi. Seperti kebanyakan meteorit logam, batu ini berisi besi sekitar 8 persen nikel. Atom-atom besi dan nikel ini terbentuk pada inti bintang-bintang besar yang mengakhiri hidup mereka dalam ledakan supernova.

"Ledakan besar-besaran itu memercikkan angkasa luar dengan produk-produk fusi nuklir-elemen mentah yang kemudian berakhir di nebula, atau awan debu dan gas. Akhirnya unsur-unsur itu dipaksa bersama oleh gravitasi, membentuk atau protoplanet dari tata surya kita," tambah Daniel Garcia.

Daniel Garcia mengatakan sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Tomanowos adalah bagian dari inti dari salah satu protoplanet ini. Yakni tempat logam yang lebih berat seperti besi dan nikel terakumulasi.

Setelah itu protoplanet ini pasti bertabrakan dengan benda planet lain, mengirimkan meteorit ini dan sejumlah potongan lainnya yang tidak diketahui kembali ke luar angkasa.

Dampak selanjutnya selama miliaran tahun akhirnya mendorong orbit Tomanowos melintasi Bumi. Sebagai hasil dari permainan biliar kosmik ini, meteorit Tomanowos memasuki atmosfer Bumi sekitar 17.000 tahun yang lalu dan mendarat di atas es di Kanada.

Selama beberapa dekade berikutnya, es yang mengalir perlahan-lahan mengangkut Tomanowos ke selatan, menuju gletser di Sungai Fork di Montana yang sekarang menjadi Amerika Serikat.

Selanjutnya, Daniel Garcia menjelaskan, gletser tersebut telah menciptakan bendungan es setinggi 2.000 kaki di seberang sungai, menyita Danau Missoula di bagian hulu. Kemudian bendungan es runtuh ketika Tomanowos sudah dekat, melepaskan salah satu banjir terbesar yang pernah didokumentasikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement