Senin 04 May 2020 19:00 WIB

Kasus Positif Covid-19 di Lampung Masih Terus Bertambah

Jumlah pasien positif Covid-19 di Lampung bertambah menjadi 54 kasus.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas medis menangani pasien diduga terjangkit corona (ilustrasi).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Petugas medis menangani pasien diduga terjangkit corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Hanya berselang beberapa hari, jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Provinsi Lampung masih terus bertambah. Jumlah pasien positif Covid-19 bertambah empat orang lagi dari 50 kasus menjadi 54 kasus pada Senin (4/5). Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan mengalami penurunan dari 3.243 orang menjadi 3.234 orang.

Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung, Senin (4/5), jumlah ODP terjadi penurunan sembilan orang menjadi 3.234 orang. ODP masih dipantau 14 hari 533 orang, selesai  dipantau 2.700 orang, ODP meninggal dunia 1 orang.

Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) 80 orang berkurang 1 orang dari sebelumnya. PDP masih dirawat 15 orang, sudah pulang, sembuh, dan negatif 52 orang, dan PDP meninggal dunia 13 orang.

Sedangkan pasien positif Covid-19 meningkat dari 50 kasus menjadi 54 kasus/orang. Pasien yang dirawat atau diisolasi di rumah sakit 32 orang, pasien meninggal dunia masih bertahan 5 orang, dan pasien yang sembuh 17 orang.

Sebagian pasien yang sembuh sudah diperbolehkan pulang, karena sudah mendapatkan hasil swab kedua kalinya negatif.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Lampung dr Reihana mengatakan, empat pasien positif tambahan tersebut berstatus OTG yakni pasien 51, 52, 53, dan 54.

"Kami sudah koordinasi dengan kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota,  OTG konfirmasi positif harus dilakukan isolasi tidak di rumah tapi di suatu tempat boleh di rumah sakit yang ditunjuk, atau di suatu tempat ditunjuk pemerintah daerah masing-masing untuk lebih memudahkan memantaunya," kata Reihana kepada wartawan di Bandar Lampung, Senin (4/5).

Dia menjelaskan kronologis keempat pasien positif tambahan tersebut. Pertama, pasien  51 (44 tahun), status OTG positif asal Kabupaten Pesawaran. OTG ini pernah kontak erat dengan  pasien positif 26. Pada 15 April 2020, dilakukan rapid test hasilnya negatif nonreaktif.

Pada  22 April diambil swab pertama, dan  28 April hasil swabnya positif Covid-19. "Kondisi pasien OTG sehat tidak bergejala, saat ini masih isolasi mandiri," katanya.

Kedua, pasien 52 (55), pasien lelaki asal Kota Bandar Lampung.  OTG tersebut tempat kelompok pengajian OTG pasien 4 dan pasien 29. Saat ini pasien 52 sehat dan sedang menjalankan isolasi mandiri. Ketiga, pasien 53 (70), lelaki asal Kabupaten Lampung Selatan. Pasien OTG seorang profesional berpraktik di Kalianda, Lampung Selatan.

Pada  11 April 2020 menerima bimbingan berobat dari pasien KA, lalu  disarakan dirujuk ke RSUD Lamsel. Pasien KA ditetapkan pasien PDP hasil swab-nya negatif.

Pada 13 April pasien 52 tidak lagi membuka praktik dokter di Kalianda. Pada 17 April ia mendatangi RSUD dan di-rapid test hasilnya negatif nonreaktif. Pada  27 April penderita mendatangi lagi RSUD dengan keluhan batuk dan dilakukan rapid test ulang hasilnya negatif nonreaktif.

Petugas mengambil spesimen tenggorokan atau swab dikirim ke Diskes Lampung dan penderita dirawat di ruang isolasi rumah sakit. Pada  28 april penderita dirujuk ke RS swasta di Bandar Lampung untuk pemeriksaan screening, diperiksa dokter spesialis paru dengan keluahan sesak nafas, batuk, demam, diare, tidak nafsu makan. Pihak RS swasta menyarankan dirawat. Pada 2 Mei 2020 hasil sampel swab-nya positif.

Keempat, pasien 54 (16), lelaki asal Lampung Tengah. Pasien OTG pada 17 April 2020 baru pulang dari Pesantren Temboro. Kondisi pasien sehat, pulang ke rumah langsung isolasi mandiri.  Pada 27 April 2020, ia diantar ke posko untuk screening dan rapid test, hasilnya positif reaktif, diambil swab, saat ini pasien tidak ada keluhan dan gejala.

Reihana mengatakan, petugasnya masih menunggu hasil sampel sebanyak 36 buah lagi. Dari 36 sampel swab tersebut berasal dari pasien lama dan pasien baru hasil tracing.

"Kenapa banyak, karena untuk menyatakan pasien sembuh harus menjalani pemeriksaan swab kedua kalinya. Jadi 36 sampel bukan pasien baru semua, tapi ada pasien lama," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement