Kamis 07 May 2020 03:03 WIB

AS Ajukan Syarat Akui Kedaulatan Israel di Tepi Barat

Israel diperkirakan menganeksasi sebagian wilayah Tepi Barat pada 1 Juli.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Ilustrasi kawasan tepi barat Palestina

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: part

Filename: default/detail_berita.php

Line Number: 94

Foto: EPA-EFE/ ALAA BADARNEH

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: part

Filename: default/detail_berita.php

Line Number: 113

Ilustrasi kawasan tepi barat Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) siap mengakui kedaulatan Israel di sebagian wilayah Tepi Barat. Hal itu dapat dilakukan dalam beberapa pekan mendatang. 

Duta Besar AS untuk Israel David Friedman mengatakan negaranya siap mengakui kedaulatan Israel di Tepi Barat setelah syarat-syarat yang ditetapkan negaranya dilaksanakan. Syarat itu antara lain, menyelesaikan pemetaan, menghentikan pembangunan permukiman Israel di Area C yang dikecualikan dari aneksasi, dan ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setuju untuk bernegosiasi dengan Palestina sesuai dengan rencana perdamaian AS.

Baca Juga

"Washington tidak berencana untuk memaksakan syarat baru bagi langkah itu," kata Friedman dalam sebuah wawancara dengan harian Israel, Hayom, seperti dikutip laman Anadolu Agency, Rabu (6/5).

Setelah hal-hal itu terpenuhi, AS akan mengakui kedaulatan Israel di sebagian wilayah Tepi Barat. “Bukan AS yang mendeklarasikan kedaulatan tetapi pemerintah Israel. Setelah itu, AS siap untuk mengenalinya," ujarnya. 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: value

Filename: drivers/Cache_redis.php

Line Number: 176

Israel diperkirakan akan melakukan aneksasi pada 1 Juli, sebagaimana disepakati antara Netanyahu dan kepala partai Biru dan Putih Benny Gantz. Keduanya saat ini membentuk pemerintah persatuan.

Sebagian besar pemukiman yang ingin dicaplok Israel terletak di Area C yang membentuk sekitar 60 persen dari Tepi Barat. Wilayah itu diketahui berada di bawah kendali Israel. 

Presiden AS Donald Trump telah merilis rencana perdamaian Timur Tengah yang disusun pemerintahannya pada 28 Januari lalu. Rencana itu menuai banyak kritik dan protes karena dianggap sangat berpihak pada kepentingan politik Israel. 

Dalam rencananya, Trump menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tak terbagi. Ia pun mengakui pendudukan Israel atas sebagian wilayah Tepi Barat dan Lembah Yordan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Illegal string offset 'where'

Filename: models/Widget.php

Line Number: 211

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Uninitialized string offset: 0

Filename: models/Widget.php

Line Number: 211

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Illegal string offset 'result_only'

Filename: models/Widget.php

Line Number: 231

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Uninitialized string offset: 0

Filename: models/Widget.php

Line Number: 231

Berita Terkait