Rabu 06 May 2020 22:44 WIB

Gempa Magnitudo 6,9 di Laut Banda tak Berpotensi Tsunami

Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BMKG mendeteksi gempa tektonik di wilayah Laut Banda pada Rabu, (6/5) pukul 20.53.57 WIB. Hasil analisa BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=6,9.

"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,95 LS dan 130,04 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 180 km arah Barat Laut Kota Saumlaki, Maluku pada kedalaman 97 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG

Rahmat Triyono dalam siaran pers, (6/5).

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, BMKG menyimpulkan gempa bumi tersebut merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault).

BMKG mendapati guncangan gempa bumi ini dirasakan di Saumlaki dengan intensitas III-IV MMI, di Banda, Dobo, Tual, Sorong, Fak-Fak, Kaimana, Tiakur dengan intensitas III MMI, di Merauke, Manokwari, Kupang, Alor , Waingapu dengan intensitas II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Rahmat.

Hingga pukul 21.40 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," sebut Rahmat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement