Kamis 07 May 2020 04:50 WIB

Menkeu: Covid-19 Balikkan Capaian Penurunan Angka Kemiskinan

Semua pencapaian penurunan kemiskinan dari 2011 sampai 2020 berbalik lagi..

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pandemi virus corona baru (Covid-19) berdampak pada kenaikan angka kemiskinan. Bahkan, menurutnya, angka kemiskinan sudah bertambah kembali pada tiga bulan terakhir, seperti halnya pada sembilan tahun lalu.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pandemi virus corona baru (Covid-19) berdampak pada kenaikan angka kemiskinan. Bahkan, menurutnya, angka kemiskinan sudah bertambah kembali pada tiga bulan terakhir, seperti halnya pada sembilan tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pandemi virus corona baru (Covid-19) berdampak pada kenaikan angka kemiskinan. Bahkan, menurutnya, angka kemiskinan sudah bertambah kembali pada tiga bulan terakhir, seperti halnya pada sembilan tahun lalu.

"Covid-19, hanya Maret sampai Mei, sudah sebabkan lonjakan angka kemiskinan, reverse seperti 2011," tuturnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR secara virtual, Rabu (6/5).

Baca Juga

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah masyarakat miskin pada 2011 mencapai 30,12 juta jiwa atau sekitar 12 persen dari total populasi. Secara bertahap, jumlahnya menurun hingga mencapai 24,79 juta jiwa atau setara dengan 9,22 persen dari total populasi pada September 2019. Itu merupakan data terbaru dalam catatan BPS.

Sri menekankan, pandemi memberikan dampak luar biasa pada struktur sosial Indonesia. Covid-19 disebutnya mampu memutarbalikkan kerja keras pemerintah yang selama sembilan tahun terakhir berupaya menekan angka kemiskinan di bawah 10 persen.