Kamis 07 May 2020 08:21 WIB

Pupuk Indonesia Jaga Produksi dan Distribusi

Pupuk Indonesia juga menyediakan stok pupuk bersubsidi nasional per 4 Mei 2020.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian BUMN mendukung penuh langkah-langkah PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama para anggota holdingnya menjaga kelancaran produksi dan distribusi pupuk kepada para petani di tengah pandemi saat ini.  

"Sehingga dengan ketersediaan pupuk tersebut membuat petani-petani tetap bisa juga bercocok tanam," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Rabu (6/5).

Arya menyebut, ketersediaan pupuk sangat penting bagi ketahanan pangan nasional di tengah pandemi. Kata dia, langkah Pupuk Indonesia dalam menjaga produksi dan distribusi pupuk sangat membantu ketersediaan pupuk dalam negeri.

"Makanya, kita selalu dorong PT Pupuk Indonesia supaya tetap bisa mendistribusikan dengan baik seluruh pupuk yang dibutuhkan masyarakat," lanjut Arya.

Kementerian BUMN, ingin ketersediaan pupuk tetap aman di tengah pandemi corona lantaran agar tidak menyulitkan para petani. Sebab ketersediaan pupuk sangat penting bagi para petani di seluruh Indonesia.

"Jangan sampai berakibat tidak baik untuk pangan kita, jadi tetap dukung Pupuk Indonesia untuk tetap produksi dan distribusi dengan baik," ucap Arya.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan, sampai 31 Maret 2020, penjualan total produk pupuk mencapai 3.508.970 ton, terdiri atas 2.403.842 ton pupuk bersubsidi dan 1.105.128 ton pupuk komersil.

"Angka tersebut lebih tinggi dari realisasi periode sama tahun lalu sebesar 2.956.286 ton, yang terdiri dari 2.347.056 ton pupuk bersubsidi dan 609.230 ton pupuk komersil," kata Aas.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga menyediakan stok pupuk bersubsidi nasional per 4 Mei 2020, sebesar 1,27 juta ton, terdiri dari pupuk urea sebanyak 719.532 ton; NPK sebanyak 273.550; SP-36 sebanyak 93.711 ton; ZA sebanyak 132.264 ton; dan Organik 51.179 ton.

Pupuk Indonesia menjamin ketersediaan stok dengan jumlah lebih dari cukup jika dibandingkan dengan ketentuan stok minimum hingga 2 minggu kebutuhan, yakni sebesar 285.096 ton.

Terkait produksi, Aas menjelaskan, sampai 31 Maret 2020, produksi Pupuk Indonesia Grup mencapai 3.104.341 ton, meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 2.664.924 ton. Total produksi tersebut terdiri atas 2.070.140 ton Urea, 688.196 ton NPK, 132.473 ton SP-36, 212.262 ton ZA, dan 1.270 ton ZK. Pertumbuhan tersebut dikarenakan kondisi pabrik yang dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement