Jumat 08 May 2020 16:21 WIB

Miliarder AS Masuk Golongan Penerima Subsidi Pemerintah

Miliarder AS Masuk Golongan Penerima Subsidi Pemerintah, Kok Bisa?

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Padahal Banyak Duit, Miliarder AS Masuk Golongan Penerima Subsidi Pemerintah! Kok Bisa?. (FOTO: Twitter/TheBubbleBubble)
Padahal Banyak Duit, Miliarder AS Masuk Golongan Penerima Subsidi Pemerintah! Kok Bisa?. (FOTO: Twitter/TheBubbleBubble)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Miliarder Amerika Serikat (AS) bernama Julian Robertson mendapatkan bantuan dana subsidi pemerintah hingga USD 1,3 juta. Pemilik pondok wisata di New Zealand ini mengungkap dana tersebut ditujukan untuk membayar gaji karyawan yang tersebar di 4 bisnis pondok golf yang ia jalankan.

Juru bicara Robertson menyatakan, industri pariwisata dan perhotelan terdampak sangat keras imbas dari pandemi corona.

Baca Juga: Miliarder Mesir Ini Lihat Peluang di Tengah Krisis, Niat Beli Maskapai Penerbangan

"Pegawai kita adalah aset yang penting, dan pemerintah New Zealand telah memberi subsidi upah untuk membantu kami menjaga mereka," jelas dia.

Untuk diketahui, Robertson adalah pemilik Waiaua Bay Farm, dengan bisnis turunan pondok golf kenamaan New Zealand Kauri Cliffs. Pondok golf yang pernah dikunjungi mantan Presiden AS Barack Obama pada 2008 silam.

Selain itu, ia juga memiliki pondok golf Cape Kidnappers di Hawke's Bay, Matakauri Lodge di Queenstwon dan Dry River Wines di Martinborough.

Secara rinci, Cape Kidnappers menerima subsidi sebesar USD 580.538 untuk 85 staf, Matakauri Lodge menerima USD 193.999 untuk 39 staf, Dry River Wines menerima USD 49.207 untuk 7 staf dan Waiaua Bay Farm menerima USD 462.494 untuk 67 staf.

Pada tahun fiskal 2019, Waiaua Bay Farm meraup keuntungan USD 11 juta dengan cadangan kas USD 14 juta.

Sementara itu, pemberian subsidi upah bagi miliarder ini menuai kecaman dari beberapa pihak karena pemerintah dianggap hanya membantu perusahaan besar saja. Meski demikian, Robertson diketahui berkontribusi cukup banyak untuk masyarakat dan komunitas dengan membuka beasiswa hingga mendonasikan hartanya ke galeri seni.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement