Senin 11 May 2020 21:10 WIB

Tiga Pemudik di Sumedang Positif Corona

Jumlah kasus positif di Sumedang total menjadi delapan orang.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Endro Yuwanto
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir,
Foto: DPR
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir,

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, tiga orang pemudik dinyatakan positif Covid-19. Dengan adanya tiga kasus baru posisif corona, maka jumlah kasus positif di Sumedang bertambah menjadi delapan orang.  

"Dengan adanya tiga kasus yang merupakan warga pemudik maka bertambah jumlah yang positif," kata Dony yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (11/5).

Dony mengatakan, tiga kasus baru tersebut terdiri atas satu orang warga Kecamatan Buahdua dan dua orang warga Kecamatan Ujungjaya. Mereka, lanjut dia, merupakan pemudik dari daerah terkonfirmasi Covid-19. "Dengan kejadian ini tentu menjadi keprihatinan kami semua. Saya berharap, tidak ada lagi masyarakat Sumedang yang terpapar Covid-19. Karena itu dimohon kesadarannya dari seluruh masyarakat, untuk mematuhi imbauan pemerintah," kata dia.

Ketiga pasien baru tersebut, lanjut Dony, menjalani rapid test yang dilakukan tim medis dan hasilnya positif. Tes dilanjutkan terhadap ketiganya dengan swab dan  hasilnya juga positif. Ketiganya, imbuh dia, kemudian dilakukan penanganan oleh tim medis.

Tim medis, kata Dony, melakukan langkah lanjutan dengan memeriksa keluarga serta orang yang pernah bersentuhan dengan ketiganya. "Kami berharap cukup mereka saja dan tidak memapar yang lainnya," jelas dia.

Sedangkan lima  kasus positif corona lainnya, kata Dony, terdiri atas satu orang warga Kecamatan Cimanggung, tiga orang dari Kecamatan Jatinangor, dan satu orang dari  Kecamatan Sumedang Selatan. "Saya minta seluruh petugas Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabuaten Sumedang agar lebih ketat, disiplin, dan tegas dalam menjalankan PSBB Tahap II. Tidak ada lagi masyarakat Sumedang yang terpapar Covid-19," tegas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement