REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --Ian Wright mengungkapkan dirinya jadi sasaran kekerasan rasialisme dalam jaringan (daring), bersama dengan mantan penyerang Aston Villa Gabriel Agbonlahor. Mantan penyerang Arsenal dan striker Inggris, Wright, mengirimkan beberapa pesan Instagram, yang mengajak lembaga anti-rasialisme untuk mengutuk tindakan tersebut.
''Saya tahu taya tidak bermaksud untuk melihat mereka. Tapi pesan ini masih menyerang saya sangat keras. Ini anak-anak. Anak ini secara langsung menyerang saya dan bisa mengirimkan ini tanpa khawatir,'' ungkap Wright, dikutip dari Sky Sports, Selasa (12/5).
Asosisasi Pesepak Bola Profesional (PFA), mengutuk serangan terhadap Wright dan Agbonlahor. Mereka mengaku jijik melihat tindakan rasialisme terhadap Wright dan Agbonlahor serta keluarga mereka.
''Kapapun, ini perilaku yang menjijikan, tapi saat orang seharusnya bersatu lebih kuat dibandingkan sebelumnya, justru ini malah mengganggu,'' ujar PFA dalam sebuah pernyataan.
Organisasi Kick It Out, menyebut tindakan tersebut harus diberi hukuman. Mereka mengaku terkejut selama masa pandemi ini masih saja ada yang melakukan tindakan tidak terpuji yang dilayangkan pada Wright dan Agbonlahor.
Menurut mereka, ujaran kebencian terhadap ras dan ancaman kekerasan sangat tidak bisa diterima. ''Tapi sayang, menyedihkan itu (seperti) normal di media sosial,'' kata Kick It Out.