Selasa 12 May 2020 19:58 WIB

Uji Cepat Klaster Indogrosir Dimaksimalkan

Ruang isolasi untuk tampung kasus positif klaster Indogrosir disiapkan.

Petugas melakukan Rapid Diagnostic Test�(RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5/2020). Menurut data Dinkes Sleman berdasarkan pendaftaran RDT massal Corona klaster swalayan Indogrosir Sleman, jumlah pendaftar yang memenuhi persyaratan untuk melakukan RDT tercatat sebanyak 1.422 orang.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Petugas melakukan Rapid Diagnostic Test�(RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5/2020). Menurut data Dinkes Sleman berdasarkan pendaftaran RDT massal Corona klaster swalayan Indogrosir Sleman, jumlah pendaftar yang memenuhi persyaratan untuk melakukan RDT tercatat sebanyak 1.422 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memaksimalkan pelaksanaan uji cepat (rapid test) warganya yang memiliki kontak dengan klaster Indogrosir. Klaster ini adalah sebagai salah satu klaster besar penularan Covid-19 di DIY.

"Yang penting untuk sementara ini bisa kita lakukan (rapid test) untuk Indogrosir dan sebagainya," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (12/5).

Baca Juga

Untuk mendukung pelaksanaan uji cepat, menurut Sultan, saat ini Pemda DIY memiliki stok alat untuk uji cepat Covid-19 sebanyak 3.000 unit. Meski demikian, di level kabupaten masing-masing masih memiliki sisa sekitar 1.000 unit.

"Jadi biarkan di kabupaten yang 1.000 dihabiskan dulu, kami punya stok 3.000 sebenarnya yang besar untuk PCR," kata dia.

Menurut Sultan, uji cepat Covid-19 dilakukan dua kali. Jika ditemukan hasil reaktif maka orang yang bersangkutan harus menjalani isolasi. Saat ini Sleman memilih Wisma Haji untuk tempat isolasi.

"Gunung Kidul juga menyediakan tempat isolasi. Dengan begitu harapannya mereka tidak menulari yang lain," kata dia.

Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien positif Covid-19 terkait dengan Klaster Indogrosir, Sultan mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Pusat Angkatan Uara (RSPAU) Hardjolukito untuk menyiapkan ruangan isolasi. "Prinsip RSPAU Hardjolukito itu bisa menampung 200 lebih tapi karena sebagian tenaga kesehatannya dikirim ke Wisma Atlet di Jakarta sehingga yang difungsikan hanya satu lantai," kata dia.

Oleh sebab itu, Gubernur DIY meminta kerja sama kabupaten terkait penyediaan SDM untuk operasional pelayanan di RS. Hardjolukito. "Sampai saat ini, untuk antisipasi kita komunikasi dengan bupati-bupati di DIY, apakah nanti mereka bisa membantu menyediakan nakes atau tidak. Kalau bisa, kita akan fungsikan lantai dua dan tiga di Hardjolukito," kata dia.

Sebelumnya, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan hingga Senin (11/5) sebanyak 1.375 orang telah mendaftar uji cepat (rapid test) Covid-19 terkait klaster Indogrosir dari kuota 1.500 yang disiapkan. Sri Purnomo mengatakan semua pendaftar yang nantinya memiliki hasil reaktif, akan langsung dikarantina di Asrama Haji Yogyakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement