REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurangnya asupan cairan saat puasa bisa menyebabkan tubuh tidak terhidrasi dengan baik. Gejala dehidrasi bisa berupa pusing, lelah, lelah, bibir kering, sedikit atau tidak ada urin, dan urine berwarna sangat gelap.
Rasa haus yang ekstrem, sakit kepala, kebingungan juga termasuk tanda dehidrasi. Selain itu, dehidrasi dapat memengaruhi tekanan darah rendah.
Agar cairan tubuh tercukupi saat berpuasa, berikut tips yang perlu dikonsumsi dan dihindari untuk menjaga hidrasi tubuh, menurut Ahli Gizi, Dr Sanjay Bhat dan Sushma Ghag, dikutip laman ew.com, Selasa (12/5).
Saat Sahur
Minum setidaknya dua hingga tiga gelas air putih saat sahur. Pilih sebagian besar buah-buahan segar yang kaya akan kandungan air seperti melon, buah jeruk yang menyeimbangkan tingkat PH tubuh dan air kelapa.
Sertakan beberapa biji chia atau biji kemangi dalam persiapan makanan karena biji ini kaya serat dan membantu menyimpan air dalam tubuh. Pilih karbohidrat padat seperti oatmeal yang memiliki kualitas air penahan dan menjaga orang merasa kenyang dan terhidrasi sepanjang hari.
Sahur yang ideal bisa berupa paratha atau kubuz dengan telur atau ayam dengan smoothie atau sereal gandum dengan kacang-kacangan dan beri di atasnya dengan ayam panggang atau tumis jamur. Hindari teh, kopi, minuman berkafein, makanan manis dan asin yang bisa membuat lebih haus.
Saat berbuka puasa
Akhiri puasa dengan setidaknya satu cangkir air dan kurma serta perasan jus jeruk segar daripada varietas kaleng. Mulailah dengan cairan makanan, seperti sup, semur, jus buah segar, laban dan beberapa buah berair.
Hindari minuman berkarbonasi dan berkafein yang bisa memperparah dehidrasi dengan dampak diuretiknya. Pilih sup bening untuk menambah kadar cairan.
Hindari daging merah dalam porsi besar yang cenderung meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Pilih porsi yang sederhana dengan varietas lain seperti ayam dan ikan. Hindari garam ekstra pada makanan dalam saus dan sup kemasan dengab menggunakan saus dan sup buatan sendiri.