Rabu 13 May 2020 08:06 WIB

Hasil Tes Lama, Pembaruan Data Covid di Tangerang Terlambat

Hasil tes baru bisa diketahui setelah 9-14 hari setelah tes swab dilakukan.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Esthi Maharani
Petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan tes swab
Foto: ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan tes swab

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengeluhkan hasil tes Polymerase Chain Raction (PCR) atau dikenal dengan tes swab yang terbilang lama. Hasil tes baru bisa diketahui setelah 9-14 hari setelah tes swab dilakukan.

Salah satu risiko yang terjadi akibat lambannya hasil tes swab adalah pasien yang terus beraktivitas seperti biasa. Terlebih jika pasien yang tidak memiliki gejala, ada kemungkinan sebelum mereka mengetahui statusnya, pasien akan terus beraktivitas tanpa tahu membawa virus Covid-19.

"Nah sembilan hari menunggu hasil tes orang yang OTG dia belum tahu statusnya, dia akan ke mana-mana dan bisa menularkan yang lain. Itu yang jadi masalah. Pemeriksaan PCR ini lama, jadinya berpengaruh untuk pembaruan data kasus Covid-19 di Tangerang, makanya sering terlambat kita update,” ucap Arief dalam keterangan yang diterima, Rabu (13/5).

Lebih lanjut, ia memastikan, kasus Covid-19 di wilayah kota Tangerang paling banyak dialami masyarakat berusia 18-59 tahun. Adapun berdasarkan data yang diterima, jumlah kasus positif Covid-19 pasien dengan usia 19-59 tahun ada 160 kasus.

"Usia 18 tahun ke bawah tercatat delapan kasus, pasein dengan usia 19-59 tahun ada 160 kasus, dan yang usia 60 tahun ke atas sebanyak 39 kasus," kata Arief.

Data tersebut juga menunjukkan kasus orang dalam pemantauan (ODP) berusia di bawah 18 tahun tercatat 432 kasus, kemudian usia 18-59 tahun tercatat 1556 kasus, dan berumur di atas 60 tahun ada 179 kasus.

Sementara, tercatat jumlah kasus orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 136 kasus pada usia dibawah 18 tahun, di usia 18-59 tahun tercatat 431 kasus, dan di atas 60 tahun terdapat 38 kasus.

Kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) usia 18 tahun ke bawah terdapat 106 kasus, usia 19-59 tahun sebanyak 502 kasus, dan 60 tahun ke atas 147 kasus. Untuk total secara keseluruhan kasus tercatat usia di bawah 18 tahun sebesar 682 kasus, usia 19-59 tahun sebanyak 2.649 kasus, dan di atas usia 60 tahun 403 kasus.

Pihaknya pun meminta masyarakat untuk disiplin melakukan protokol kesehatan selama pandemi Covid yang masih berlangsung. Sebab diperkirakan berakhirnya wabah virus Corona ini pada bulan Oktober 2020.

"Saya minta masyarakat harus benar-benar disiplin menerapkan protokol keamanan Covid-19," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement