Rabu 13 May 2020 14:48 WIB

Melon Nunukan Pasok Kebutuhan Buka Puasa Warga Kaltara

Pemkab Nunukan menaruh perhatian pada petani melon dan semangka di wilayahnya

Petani melon di Kelurahan Nunukan Selatan, Kecamatan Nunukan Selatan pada Ramadan menjadi lebih sibuk pada Ramadhan. Hasil panen seluas empat hektar menjadi tumpuan konsumsi es buah untuk buka puasa di Kabupaten Nunukan, Bulungan dan Kota Tarakan, ibukota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Foto: Pusluhtan BPPSDMP
Petani melon di Kelurahan Nunukan Selatan, Kecamatan Nunukan Selatan pada Ramadan menjadi lebih sibuk pada Ramadhan. Hasil panen seluas empat hektar menjadi tumpuan konsumsi es buah untuk buka puasa di Kabupaten Nunukan, Bulungan dan Kota Tarakan, ibukota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Petani melon di Kelurahan Nunukan Selatan, Kecamatan Nunukan Selatan pada Ramadan menjadi lebih sibuk pada Ramadhan. Hasil panen seluas empat hektar menjadi tumpuan konsumsi es buah untuk buka puasa di Kabupaten Nunukan, Bulungan dan Kota Tarakan, ibukota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Pemerintah Kabupaten Nunukan khususnya Kepala Dinas Pertanian Pemkab Nunukan, Masniadi menaruh perhatian khusus pada budidaya melon dan semangka oleh kelompok tani (Poktan) Pesona Mansapa dengan mengikuti panen melon bersama petani setempat.

Kadistan Masniadi, seperti dilaporkan penyuluh pertanian pusat di Kementerian Pertanian RI, Bambang Gatut Nuryanto, mengerahkan penyuluh pertanian setempat untuk mendampingi dan mengawal petani melon Poktan Pesona Mansapa. Mulai olah tanah, olah tanam, pemeliharaan hingga panen dan pasca panen.

"Panen melon menjadi momen kebahagiaan para petani, karena permintaan terus meningkat selama Ramadhan. Varietas yang digunakan melon Jade Dew, yang ditanam pada lahan empat hektar. Produksinya 15 ton per hektar. Harga jual di tingkat petani di kisaran Rp 6.000 hingga Rp 7.000," kata Bambang GN melalui pernyataan tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP).

Kehadiran Kadistan Masniadi selaku regulator dan pembina sektor pertanian di Kabupatan Nunukan mendorong petani melon Poktan Pesona Mansapa kian bersemangat memenuhi kebutuhan konsumen di Kaltara, sesuai moto Kabupaten Nunukan 'Penekindidebaya' atau membangun daerah.

Pemasaran dilakukan di Nunukan dan lintas kabupaten seperti Bulungan dan Kota Tarakan, ibukota Kaltara. Produksi melon melimpah namun harga tetap stabil lantaran tingginya kebutuhan selama Ramadan, sehingga teknik budidaya dan luas lahan pertanaman harus ditingkatkan untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Sinergi dan koordinasi antara regulator didukung penyuluh dengan petani, menurut Bambang GN, sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan petani dan penyuluh tetap bekerja di lapangan untuk memenuhi ketersediaan pangan.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan Prof Dedi Nursyamsi berulangkali mengingatkan petani dan penyuluh mematuhi Protokol Kesehatan untuk menangkal pandemi Covid-19. Kenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan sering cuci tangan pakai sabun untuk menangkal Corona."

Kepala Pusluhtan BPPSDMP Leli Nuryati mengapresiasi dukungan penyuluh pertanian yang setia mendampingi petani di lapangan. "Pangan berperan penting untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia sekaligus menjaga stabilitas nasional di tengah krisis Covid-19," ungkap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement