REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Televisi yang fokus dengan tayangan olahraga sangat terpukul dengan pandemi covid-19 yang melanda dunia. Sejumlah strategi dilakukan guna tetap menarik pemirsanya.
ESPN misalnya, mengumumkan perubahan-perubahan besar dalam program acara mereka. ESPN adalah salah satu televisi yang paling terpukul oleh tiadanya turnamen dan kompetisi akibat pandemi dan dipaksa memutar otak untuk berkreasi agar outlet tetap menarik pemirsanya sambil berharap tirai-tirai kompetisi olahraga segera buka lagi walaupun tanpa hingar bingar penonton yang justru menambahkan unsur dramatis sebuah tayangan.
Di antara kreativitas yang ditempuh ESPN dan banyak stasiun televisi lainnya adalah memasukkan segmen kisah masa lalu olahraga seperti orang mengenang masa indah di masa lalu selagi menjalani jaga jarak sosial atau social distancing.
Dokumenter-dokumenter olahraga pun kini memenuhi durasi siar ESPN. Yang paling gres adalah "The Last Dance" tentang episode terakhir era kejayaan legenda NBA Michael Jordan dan Chicago Bulls.
Ternyata apa yang dilakukan ESPN dalam menayangkan lagi versi-versi lama konten siarnya, ditiru oleh media elektronik lainnya.
CBS menayangkan ulang sepuluh besar pertandingan NBA dari 2018 sampai 2019, sedangkan NBCSN yang dimiliki NBC Sports Group memutar kembali pertandingan-pertandingan Liga Premier musim ini sebelum sisanya dihentikan pandemi.
Apa yang dilakukan televisi ini sebagian juga diadopsi oleh laman-laman berita yang mengenal pasti bahwa konten olahraga sebagai salah satu pengerek trafik besar di web.