Thursday, 26 Jumadil Awwal 1446 / 28 November 2024

Thursday, 26 Jumadil Awwal 1446 / 28 November 2024

Bea Cukai Kepri Musnahkan BMN Hasil Penindakan

Kamis 14 May 2020 23:00 WIB

Red: Hiru Muhammad

Bea Cukai Kepri menyelenggarakan deklarasi GEMPUR rokok ilegal.

Bea Cukai Kepri menyelenggarakan deklarasi GEMPUR rokok ilegal.

Foto: Bea cukai
Bea Cukai terus menerus mengawasi peredaran barang kena cukai

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG - Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau melaksanakan pemusnahan Barang Milik Negara (BMN) hasil penindakan selama tahun 2018-2020 senilai Rp 18,2 miliar, di Lapangan Pemusnahan Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau, Kamis (14/5)."Pemusnahan ini dilakukan setelah barang hasil penindakan ditetapkan sebagai BMN oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, sebagai instansi vertikal Kementerian Keuangan," kata Kakanwil DJBC Khusus Kepri Agus Yulianto dalam siaran pers tertulis.

Pemusnahan dilakukan dengan berbagai metode, seperti menggilas dengan alat berat, direndam air, serta pembakaran terhadap barang yang dimusnahkan. BMN yang dimusnahkan, antara lain MMEA Spirit sebanyak 14.543 botol atau 10.673,8 liter, MMEA Beer sebanyak 1.032 kaleng atau 340,5 liter.

Kemudian rokok sebanyak 2.507.762 batang dan smartphone sebanyak 3.427 unit."Secara keseluruhan total nilai barang yang dimusnahkan sebesar Rp18,2 miliar dan potensi kerugian negara sebesar Rp26,4 miliar," katanya.

Selain nilai material tersebut di atas, lanjut Agus, juga terdapat nilai immaterial bila dibayangkan apabila barang tersebut beredar di pasaran bebas.Bukan hanya terganggunya pertumbuhan industri rokok/minuman/smartphone dalam negeri, tapi juga dapat meningkatkan kerawanan sosial. "Bea Cukai terus menerus mengawasi peredaran Barang Kena Cukai yang ada di masyarakat serta barang-barang untuk melindungi industri dalam negeri," ucapnya.

Lehih lanjut, Kakanwilsus DJBC berharap dengan adanya pemusnahan ini, Bea Cukai bertanggung jawab untuk menindak lanjuti barang yang impornya tidak sesuai dengan ketentuan. Sehingga, perusahaan yang bergerak dibisnis Impor BKC dapat mematuhi peraturan yang berlaku."Diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang aturan-aturan kepabeanan dan cukai, serta dapat meningkatkan sinergi yang kuat antar instansi, tokoh adat, dan tokoh masyarakat," kata Agus Yulianto.

 

Sumber : antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler