Sabtu 16 May 2020 04:04 WIB

Atletik Dunia: Bantuan Keuangan untuk Atlet Bebas Doping

Dana tersebut berasal dari World Athletics serta International Athletics Foundation.

Presiden Atletik Dunia (IAAF) Sebastian Coe.
Foto: EPA-EFE/SEBASTIEN NOGIER
Presiden Atletik Dunia (IAAF) Sebastian Coe.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Atletik Dunia (World Athletics) menyatakan hanya atlet-atlet profesional yang berkaitan dengan Olimpiade dan memiliki catatan bersih dari doping yang berhak mendapatkan bantuan keuangan di tengah pandemi Covid-19. Lebih lanjut, Atletik Dunia mengatakan para atlet memiliki tenggat waktu hingga 31 Mei 2020 untuk mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan keuangan yang bernilai total 500 ribu dolar AS itu, demikian dilaporkan Reuters yang dikutip di Jakarta, Jumat (15/5).

Dana tersebut berasal dari World Athletics serta International Athletics Foundation (IAF) dan ditujukan bagi atlet-atlet yang mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi virus corona.

Sebanyak 4,39 juta orang saat ini tercatat sudah terinfeksi virus corona dan 296 ribu di antaranya meninggal dunia. Penyebaran virus itu juga berdampak terhadap pelaksanaan beberapa ajang olahraga atletik, salah satunya yakni Olimpiade Tokyo yang ditunda hingga tahun depan.

“IAF sudah mengalokasikan sejumlah dana untuk membantu para atlet. Kami berharap jumlah dana bantuan itu bisa terus bertambah dari donasi-donasi lainnya,” kata Ketua Atletik Dunia Sebastian Coe.

“Bantuan itu kami fokuskan untuk atlet-atlet yang sekiranya akan berkompetisi di Olimpiade Tokyo tahun depan, namun kini mereka harus berjuang terlebih dahulu untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya di masa pandemi Covid-19,” sambung Coe.

Menurut dia, para atlet yang masuk kualifikasi untuk mengikuti Olimpiade Tokyo dan terbukti tidak menggunakan doping berhak menerima bantuan keuangan tersebut.

“Kami sadar saat ini banyak atlet yang hidupnya tertekan akibat pandemi Covid-19. Kami ingin memberikan bantuan yang berarti, supaya mereka bisa terus berlatih untuk menghadapi sejumlah turnamen yang sudah dijadwalkan mulai Agustus sampai Oktober 2020 serta Olimpiade Tokyo tahun depan,” ungkap Coe.

Coe juga menjelaskan atlet-atlet yang tidak berhak menerima bantuan tersebut. Mereka, yakni atlet yang berada di peringkat enam teratas dunia, atlet yang menduduki peringkat enam teratas pada lomba-lomba Gold Label 2019, dan atlet yang memperoleh hadiah uang lebih dari 6.000 dolar AS dari Diamond League tahun lalu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement