Ahad 17 May 2020 08:42 WIB

WHO: Kesulitan Bicara Bisa Jadi Gejala Covid-19

Gejala Covid-19 terus bertambah, salah satunya ialah kesulitan bicara.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Selain sesak napas, orang yang terkena Covid-19 juga dapat mengalami kesulitan bicara. (Ilustrasi)
Foto: Republika
Selain sesak napas, orang yang terkena Covid-19 juga dapat mengalami kesulitan bicara. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gejala infeksi Covid-19 yang dilaporkan para ahli semakin bertambah. Setelah beberapa gejala dikonfirmasi, seperti demam, batuk, diare, hilang kemampuan mencium bau dan mengecap, kini ada indikasi gejala kesulitan bicara.

Dikutip laman The Sun, Sabtu (16/5), sampai saat ini ada lebih dari 33 ribu kematian yang disebabkan oleh virus penyebab Covid-19 di Inggris. Dalam beberapa pekan terakhir, penelitian telah menunjukkan bahwa virus juga dapat ditularkan melalui percikan dari orang tanpa gejala saat mereka sedang berbicara.

Baca Juga

Sekarang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeklaim ada gejala kesulitan bicara pada pasien Covid-19. Pasien yang mengalami gejala-gejala ini diharuskan menghubungi praktisi perawatan kesehatan.

photo
Gejala terbaru Covid-19 menurut CDC AS. - (Republika)

Dari semakin banyak penelitian yang melibatkan peran mulut dan penyebaran virus, para ahli menyimpulkan bahwa obat kumur dapat membunuh virus corona terdahulu dan mengurangi risiko infeksi. Namun, efektivitasnya terhadap virus corona tipe baru penyebab Covid-19 masih dalam pengujian.