Ahad 17 May 2020 22:33 WIB

Dua PDP Kabupaten Kapuas Meninggal Dunia

Tercatat hingga hari ini PDP Kapuas meninggal berjumlah tujuh orang.

Kematian akibat virus corona, ilustrasi
Foto: Republika
Kematian akibat virus corona, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA KAPUAS -- Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah Junaidi, membenarkan dua warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) telah meninggal dunia.

“Ya, benar, pada 16 Mei 2020 ada dua PDP meninggal,” katanya melalui pesan whatsapp grup Covid-19 Kapuas, Ahad (17/5).

Pertama, PDP meninggal Sabtu (16/5) pukul 18.50 WIB, saat dalam perawatan di RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas, seorang laki-laki berusia 54 tahun beralamat Kelurahan Selat Dalam, Kecamatan Selat. PDP tersebut diketahui masuk RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo, pada 11 Mei 2020 dan dirawat sebagai PDP. Sedangkan untuk hasil swab, masih menunggu.

Kedua, pada pukul 22.00 WIB, PDP warga Kayu Bulan, Kecamatan Kapuas Tengah, perempuan berusia 16 tahun, meninggal dalam perjalanan saat ingin dirujuk dari Puskesmas Pujon ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

Diketahui, PDP tersebut datang di Puskesmas Pujon pada 16 Mei 2020, dalam keadaan sesak berat dan demam. “Sudah dikonsultasikan oleh dokter Puskesmas Pujon ke dokter spesialis Paru RSUD Doris Sylvanus, menyetujui sebagai PDP dan saran rujuk ke RSUD Doris Sylvanus. Namun, dalam perjalanan yang bersangkutan meninggal,” katanya.

Sementara untuk riwayat perjalanan dan kontak erat sendiri, PDP warga Kayu Bulan tersebut sementara masih belum ada. Namun, upaya penyelidikan epidemiologi (PE) tetap dilakukan.

Sementara itu, Juru Bicara Dinas Kesehatan Kapuas, dr Try Setya Utami menambahkan, tercatat hingga hari ini PDP Kapuas meninggal berjumlah tujuh orang.

Dari tujuh PDP meninggal tersebut, di antaranya sebanyak lima orang warga Kecamatan Selat, satu orang warga Kecamatan Bataguh dan satu orang dari Kecamatan Kapuas Tengah.

“Dari tujuh orang tersebut, dua orang tidak sempat diambil sampel swab karena lebih dulu meninggal dan lima orang masih menunggu hasil swab,” kata Try.

PDP tersebut umumnya sudah datang ke fasilitas pelayanan kesehatan dan ditangani. Namun, PDP tersebut gejalanya berat. PDP gejala berat seharusnya dirawat di rumah sakit rujukan.

“Sementara rumah sakit rujukan sendiri penuh. RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kapuasadalah RSUD satelit untuk merawat PDP gejala sedang,” kata dia.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement