REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bahwa pusat isolasi bagi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terkait penularan virus corona penyebab COVID-19 yang berada di Kecamatan Kemang masih kekurangan tenaga medis.
"Sudah kita lakukan rekrutmen dari mulai relawan, tenaga kesehatan, sampai tenaga kebersihan. Sebenarnya masih rekrut," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu pada Selasa (19/5).
Ia mengatakan bahwa saat ini ada tiga dokter, 14 perawat, dan 20 tenaga kebersihan yang bertugas di pusat isolasi ODP-PDP di Kecamatan Kemang. Jumlah tersebut, menurut dia, masih jauh dari kebutuhan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan idealnya dibutuhkan 240 tenaga medis untuk memberikan pelayanan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri di Kecamatan Kemang yang difungsikan sebagai fasilitas isolasi.
"Membutuhkan 28 dokter umum, delapan dokter spesialis, dan 212 paramedis," kata Mike.
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Bogor menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis di fasilitas isolasi.
Pusat isolasi khusus bagi ODP dan PDP di Kecamatan Kemang yang diresmikan Senin (18/5) memiliki 84 tempat tidur. Sebanyak 64 tempat tidur di lantai bawah diperuntukkan bagi ODPdan 20 tempat tidur digunakan untuk PDP.
"Pasien di sini untuk usia 15 tahun ke atas laki-laki dan perempuan. Jadi tidak untuk anak-anak, karena anak-anak penangananharus di rumah sakit," kata Ade Yasin.