Kamis 21 May 2020 17:17 WIB

Masih PSBB, Kawasan Pusat Pertokoan di Tasik Ramai

Sejumlah warga datang ke Jalan KH Z Mustofa untuk belanja kebutuhan Lebaran.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Suasana di kawasan pusat pertokoan Jalan KH Z Mustofa, Kota Tasikmalaya, Kamis (21/5).
Foto: Bayu Adji P/Republika
Suasana di kawasan pusat pertokoan Jalan KH Z Mustofa, Kota Tasikmalaya, Kamis (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Kawasan pusat pertokoan Jalan KH Z Mustofa, Kota Tasikmalaya, terlihat ramai, Kamis (21/5). Sejumlah toko tampak beroperasi, dan terlihat warga lalu-lalang.

Kota Tasikmalaya sebenarnya masih dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga 29 Mei mendatang. Namun, pemerintah daerah setempat memberikan sejumlah kelonggaran. Salah satunya terkait dengan operasional tempat usaha. Dalam PSBB sebelumnya, ada sejumlah tempat usaha yang diminta tak beroperasi. Kali ini diberikan izin, namun dengan waktu operasional yang dibatasi.

Berdasarkan pantauan republika.co.id, hampir semua toko di Jalan KH Z Mustofa beroperasi. Seperti toko pakaian, toko serbaada, perbengkelan, hingga toko elektronik. Beberapa pedagang kaki lima pun terlihat berjualan, tukang becak mangkal, dan pengamen berkeliaran. Warga pun lalu-lalang berjalan kaki. Rata-rata terlihat tetap menggunakan masker.

Selama PSBB, kendaraan bermotor sebenarnya dilarang melintasi Jalan KH Z Mustofa. Meski demikian, masih ada warga yang berdatangan. Salah satunya Imas (60 tahun). Namun, Imas mengaku datang ke kawasan Jalan KH Z Mustofa bukan untuk berbelanja. Ia mengaku berusaha menjual perhiasan yang dimilikinya untuk keperluan Lebaran. “Saya bukan mau belanja, cuma mau jual emas,” ujar dia.

Melihat kondisi yang ramai, Imas mengaku khawatir dengan risiko penularan Covid-19. Karenanya, ia mengaku segera pulang setelah perhiasannya terjual. “Enggak menyangka seramai ini. Takut pasti, khawatir juga. Makanya langsung pulang juga,” kata dia.

Warga lainnya, Erna (39), mengaku datang ke Jalan KH Z Mustofa untuk berbelanja keperluan Lebaran. Ia datang bersama dua anaknya yang masih kecil. Ia mengetahui pemberlakuan PSBB dan risiko penularan virus corona baru. Tapi, ia juga ingin bisa memenuhi kebutuhan Lebaran. “Karena anak-anak juga minta terus beli baju Lebaran,” ujar dia.

Erna pun mengeluhkan banyaknya jalan yang ditutup untuk menuju kawasan Jalan KH Z Mustofa. Apalagi, saat ini kendaraan tak bisa melintas ke kawasan itu. “Jadi sulit ke sini. Saya bawa motor juga diparkir di depan,” kata Erna.

Ahdan (29) juga mengeluh kesulitan menuju kawasan Jalan KH Z Mustofa. Menurut dia, banyak jalan yang ditutup untuk menuju kawasan tersebut. Alhasil, ia mesti berjalan kaki untuk berbelanja kebutuhan Lebaran. “Jadi susah kita juga. Apalagi bulan puasa seperti ini, terasa capenya,” ujar dia.

Ahdan mengaku mengetahui ketentuan PSBB di Kota Tasikmalaya. Seperti selalu menggunakan masker, juga tidak berkerumun untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19. Ia mengaku berusaha mematuhinya. “Yang penting kita menjaga diri dengan baik, dengan pakai masker dan selalu jaga jarak,” kata dia.

Salah satu pedagang pakaian di kawasan Jalan KH Z Mustofa, Dani (30), mengatakan, momen menjelang Lebaran kali ini berbeda dari sebelumnya. Ia menilai, kali ini banyak warga yang enggan berbelanja. Hal ini berdampak terhadap penghasilannya. “Sekarang jauh menurun. Biasanya mah kalau mau Lebaran kawasan ini selalu ramai,” ujar dia.

Dani mengaku mengetahui adanya risiko penularan virus corona baru. Namun, ia mengaku tak punya pilihan lain demi mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. “Serbasalah. Kalau tidak buka, sama sekali tidak ada penghasilan. Kalau buka, saya juga waswas melayani tamu,” kata dia.

Sebagai upaya antisipasi, Dani berharap setiap orang menyadari upaya pencegahan penularan Covid-19. Seperti selalu menjaga jarak fisik ketika berinteraksi.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman sebelumnya menjelaskan, pada PSBB kali ini ada pengecualian aktivitas di tempat umum, seperti toko dan pusat perbelanjaan. Toko-toko yang sebelumnya ditutup kini diberikan waktu beroperasi mulai pukul 10.00-16.00 WIB. Tapi, ia menekankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 harus dilaksanakan. “Tetap gunakan protokol kesehatan. Ini semua jenis usaha. Kalau tak indahkan, kita akan tutup langsung,” kata dia, Senin (18/5).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement