Jumat 22 May 2020 16:48 WIB

Harga Daging Sapi di Pasar Palangka Raya Meroket

Harga daging yang biasanya Rp 120 ribu per kg, kini dijual Rp 150 ribu per kg.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Penjual daging sapi memeriksa kualitas barang dagangan (ilustrasi).
Foto: ANTARA/ irfan anshori
Penjual daging sapi memeriksa kualitas barang dagangan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  PALANGKA RAYA -- Harga daging sapi di pasar tradisional di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mengalami kenaikan menjelang Idul Fitri 2020. "Harga daging sapi normalnya sekitar Rp 120 ribu per kilogram (kg). Saat ini kami menjual dengan harga Rp 150 ribu per kilo," kata pedagang di Pasar Besar, Palangka Raya, Ahmad, Jumat (22/5).

Dia mengatakan, kenaikan harga daging sapi itu terjadi bertahap dimulai sekitar pertengahan Ramadhan. Ahmad menerangkan, kenaikan harga daging sapi itu menyesuaikan dengan harga modal. Kenaikan harga itu pun, lanjut dia, lumrah terjadi menjelang pelaksanaan hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri.

"Meski saat ini kita menghadapi wabah corona, namun masih banyak masyarakat yang berbelanja di sini. Mungkin karena banyak warga yang tidak bisa mudik sehingga tetap berbelanja untuk memenuhi kebutuhan lebaran," kata Ahmad.

Salah seorang warga Palangka Raya, Maulida mengaku tidak kaget lagi dengan kenaikan daging dan kebutuhan pokok lain menjelang Idul Fitri karena memang biasa terjadi setiap tahunnya. "Kenaikan harga sudah biasa terjadi. Tapi mendekati Idul Fitri ini perasaan saya tambah banyak yang berbelanja ke pasar. Mungkin karena banyak warga yang tidak bisa pulang kampung karena corona," katanya.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Maulida yang tengah berbelanja di pasar itu pun mengaku waswas mengingat telah ada enam pedagang positif dan belasan lainnya reaktif Covid-19. "Ya sebenarnya takut juga. Tetapi saya harus tetap berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Makanya saat berbelanja saya membeli banyak sekalian agar tidak sering-sering ke pasar," katanya.

Ibu satu anak ini pun juga selalu menggunakan masker, membawa hand sanitizer dan berupaya tidak bersentuhan dengan orang selama berbelanja kebutuhan sehari-hari. Pantauan di kawasan Pasar Besar Palangka Raya, menjelang pelaksanaan Idul Fitri 2020 aktivitas jual beli tetap ramai meski tengah berlangsung pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Bahkan sebagian pedagang dan warga pun terpantau abai dengan penerapan protokol kesehatan. Sebagian warga masih tidak menggunakan masker dan tidak menerapkan jarak fisik, tidak menyediakan sarana cuci tangan yang memadai. Bahkan sebagian pedagang melanggar aturan operasional yang ditentukan pemerintah setempat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement