REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Sebagian wilayah di Kota Makassar sejak Jumat pagi (22/5) dilanda banjir setinggi lutut orang dewasa setelah hujan deras mengguyur ibu kota provinsi Sulawesi Selatan itu selama lebih dari dua jam. Beberapa wilayah di Makassar yang terjadi genangan dan banjir yakni di sekitar utara Kota Makassar, barat kota, timur dan selatan Kota Makassar.
Di pusat bisnis Jalan AP Pettarani, air terlihat setinggi lutut orang dewasa dan beberapa pengendara roda dua harus mendorong sepeda motornya karena kemasukan air. Begitu juga di Jalan Faisal, Jalan Raya Pendidikan, Jalan Monginsidi dan beberapa jalan setapak lainnya mengalami banjir. Beberapa wilayah juga sudah mulai surut dan meninggalkan genangan.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar Hanafi Hamzah mengatakan sesuai dengan prakiraan hujan lebat disertai dengan petir dan angin kencang merupakan hal lumrah terjadi jelang berakhirnya masa penghujan.
"Hujan yang terjadi pada awal musim kemarau lumrah terjadi. Masuk kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, tapi yang jadi indikator adalah jumlah curah hujannya tiap dasarian," ujarnya.
Berdasarkan data prakiraan yang didapatkan, pada 22 Mei, pukul 04.10 WITA, hujan akan terjadi di wilayah Sulawesi Selatan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat, petir serta angin kencang. Beberapa wilayah di Sulsel yang diperkirakan terjadi hujan yakni Kota Makassar, Kabupaten Bulukumba, Sinjai, dan dapat meluas ke wilayah Kabupaten Gowa, Maros, Takalar, Bone, Jeneponto, Pangkep, Barru.
Sementara pada Sabtu (23/5) cuaca akan cerah berawan pada pagi hari hingga siang harinya. Hujan ringan di wilayah Watansoppeng, Watampone, Sinjai, Bulukumba, Selayar juga terjadi pada sore hari hingga malam hari. Untuk yang malam hari juga diperkirakan akan terjadi hujan ringan di wilayah Masamba, Belopa, Kabupaten Luwu.
Hanafi menyebutkan suhu udara pada Sabtu (23/5) berkisar antara 20-33 derajat celcius dengan kelembaban udara 65-95 persen. Sementara kecepatan angin timur laut-tenggara 10-30 kilometer per jamnya.