REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti menemukan bahwa pasien Covid-19 dapat mengembangkan penyakit radang tiroid yang disebut tiroiditis subakut. Ini merupakan penyakit tiroid langka yang ditandai oleh nyeri leher dan biasanya didahului oleh infeksi saluran pernapasan atas.
Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, hal itu mungkin disebabkan oleh infeksi virus atau reaksi peradangan pascainfeksi. SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, terbukti mendatangkan gejala pernapasan parah dan mungkin melibatkan organ lain.
"Kami melaporkan kasus tiroiditis subakut pertama setelah infeksi SARS-CoV-2. Dokter harus waspada tentang kemungkinan manifestasi klinis tambahan ini terkait dengan Covid-19," kata peneliti studi Francesco Latrofa dari University Hospital of Pisa di Italia.
Untuk temuan tersebut, dokter memeriksa seorang wanita berusia 18 tahun yang terinfeksi Covid-19. Setelah dirawat, hingga akhirnya pulih dan dinyatakan negatif Covid-19, beberapa hari kemudian wanita itu mengalami beberapa gejala tambahan.
Wanita muda itu menderita sakit leher dan tiroid, demam, dan detak jantung cepat. Dia pun akhirnya dikirim kembali ke rumah sakit dan didiagnosis menderita tiroiditis subakut.
"Karena ada hubungan kronologis, SARS-CoV-2 dapat dianggap bertanggung jawab atas timbulnya tiroiditis subakut," kata Latrofa dilansir Times Now News, Jumat (22/5)
Hingga Jumat pagi, jumlah kasus infeksi virus corona secara global telah melonjak menjadi lebih dari 5,1 juta, sementara jumlah kematian mencapai 332.900 jiwa, menurut Johns Hopkins University.