REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Jajaran Kodam II/Sriwijaya menurunkan anggota untuk memperketat pos penjagaan terutama di wilayah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Sumsel ada dua kota yang menerapkan PSBB dan pos yang ada dijaga ketat termasuk bantuan prajurit Kodam II/Sriwijaya," kata Pangdam Sriwijaya Mayjen TNI Irwan dalam keterangan resminya usai Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Palembang, Sabtu (23/5).
Pangdam dalam laporannya menyampaikan wilayah Kodam Sriwijaya yang terdiri dari 5 Korem dan Provinsi yang menerapkan PSBB ada di Sumatera Selatan yakni Kota Palembang dan Kota Prabumulih. Memang sekarang ini masih tahap sosialisasi dan usai lebaran nanti mulai diterapkan aturan, kata dia.
"Alhamdulillah semua berjalan lancar dalam tahap sosialisasi. Kegiatan yang telah kami laksanakan adalah memperketat pos-pos terpadu di sebagian wilayah Prabumulih dan Kota Palembang," kata Pangdam.
Dalam kegiatan tersebut, lanjut Pangdam, sebagian masyarakat sudah bisa mematuhinya dan memang masih ada yang belum. "Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini sosialisasi berjalan dengan baik sehingga PSBB berjalan lancar," ujar Pangdam.
Sebelum adanya PSBB pihaknya juga rutin melaksanakan sosialisasi dalam memutus mata rantai paparan Covid-19. Jajaran rutin mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak, menggunakan masker bila keluar rumah serta rutin mencuci tangan.
Sementara Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dalam arahannya menekankan bahwa, dalam membantu Pemda setempat agar diberikan pemahaman kepada seluruh anggota dalam melaksanakan kegiatan pembatasan untuk mempertimbangkan konsideran yang satu dengan lainnya.
Kegiatan prajurit di lapangan dalam membantu pengaturan PSBB atau giat pembatasan lainnya agar lebih fleksibel dan humanis. “Sampaikan kepada para Dansat jajaran masing-masing agar menjelaskan kepada anggota bawahannya yang terlibat langsung di lapangan membantu Pemda dalam PSBB ataupun pembatasan lainya agar berupaya menghindari bentrokan yang tidak perlu dengan masyarakat,” kata Kasad.
Kasad juga mengimbau agar dalam membantu Pemda di lapangan TNI lebih dewasa dan jangan terlalu kaku dalam penyampaian pembatasan ke masyarakat. Selain itu para Babinsa agar membantu pendataan Bansos/Verifikasi data serta pengantaran langsung bantuan ke rumah warga, jelas Kasad.
Dalam Video Coference secara nasional itu Kasad juga menyampaikan akan mendukung Rapid Test dan alat SWAB kepada Kodam II/Sriwijaya dan Korem jajaran yang diperuntukan untuk prajurit TNI AD.
Dalam rapat evaluasi itu Pangdam antara lain didampingi Kasdam II/Sriwijaya Brigjen TNI Muhammad Zamroni, Danrem 044/Gapo Kol Arm Jauhari Agus Suraji, Kapok Sahli Pangdam, para Asisten Kasdam dan Kabalakdam.