REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini, mengakui, masih bingung menempatkan gelandang serang AS Roma, Nicolo Zaniolo, di skuad timnas Italia, yang dipersiapkan untuk berlaga di Piala Eropa 2020. Kendati begitu, Mancini menegaskan, gelandang berusia 20 tahun itu memiliki potensi yang besar untuk menjadi pemain berkualitas.
Zaniolo melakoni debutnya di timnas Italia pada November 2019, tepatnya saat Gli Azzurri menghempaskan Armenia, 9-0, di lanjutan babak kualifikasi Piala Eropa 2020. Secara keseluruhan, Zaniolo telah mengemas lima caps dan mencetak dua gol buat Gli Azzurri di semua ajang.
Sayangnya, pada Januari silam, Zaniolo mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL), yang mengharuskan absen hingga Agustus 2020 mendatang. Kendati Piala Eropa 2020 akhirnya ditunda selama setahun, tapi Mancini menegaskan enggan membebani Zaniolo untuk bisa tampil di Piala Eropa 2021.
Menurut mantan pelatih Manchester City itu, Zaniolo masih membutuhkan waktu untuk bisa meningkatkan pengalaman dan jam terbangnya. Tidak hanya itu, Mancini juga berharap, mantan penggawa tim junior Inter Milan itu bisa segera menegaskan peran dan posisi dalam sebuah tim. Di sisi lain, Mancini mengaku masing bingung menempatkan posisi terbaik buat Zaniolo di timnas Italia.
''Zaniolo adalah pemain muda dan Anda tidak perlu membebaninya dengan tanggung jawab besar. Dia telah tampil di Serie A, dan harus mendapatkan lebih banyak pengalaman, menemukan peran dan posisi terbaiknya dalam sebuah tim, yang hingga kini saya pun belum bisa menentukan,'' kata Mancini seperti dikutip Football Italia, Sabtu (23/5).
Mengawali karier sebagai winger, Zaniolo kini juga piawai tampil sebagai gelandang serang ataupun gelandang tengah. Di timnas Italia, Zaniolo kerap diturunkan sebagai winger, namun di AS Roma, Zaniolo lebih sering ditempatkan sebagai gelandang serang dan menjalankan peran sebagai pengatur serangan. Flekbilitas posisi bermain Zaniolo ini pun diakui langsung Mancini.
''Dia adalah pemain yang bisa bermain di dua hingga tiga posisi berbeda. Namun, itu bukan kelemahan, malah jadi keunggulan tersendiri. Dia adalah pemain muda yang bisa berkembang selama setahun mendatang dan pulih dari cedera. Secara fisik, dia adalah pemain yang kuat. Selain itu, dia memiliki teknik yang bagus dan tendangan kaki kiri yang kuat,'' tutur mantan pelatih Inter Milan ini.