REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto, menyambut baik keputusan penetapan 1 Syawal 1441 H, yang jatuh pada Ahad (24/5).
Menurutnya, Idul Fitri nanti diharapkan menjadi antibodi masyarakat dalam menjalankan ibadah di tengah pandemi virus Covid-19 atau corona.
"Kebersamaan, kekompakan satu Syawal ini Insya Allah akan menjadi antibodi kita. Kekuatan kita di tengah pandemi Covid-19, ini yang luar biasa," ujar Yandri, Jumat (22/5).
Komunikasi yang baik antara Kementerian Agama, ormas Islam, DPR, dan pihak lainnya, dia harapkan terus terjalin baik. Demi kebersamaan umat Islam pada hari raya Idul Fitri.
"Karena bagaimanapun mungkin kalau bersama itu Insya Allah umat akan menyambut dengan gegap-gempita," ujar Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Tak lupa, dia mengimbau masyarakat melaksanakan sholat Idul Fitri sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Termasuk bagi masyarakat zona hijau, yang diperbolehkan melaksanakannya di masjid.
"Corona harus kita hadapi secara bersama, maka kami juga berharap ketegasan pemerintah untuk menegakkan protokol corona ini," ujar Yandri.
Menteri Agama Fachrul Razi mengumumkan, pemerintah telah menetapkan 1 Syawal 1441 H pada Ahad (22/5).
Menurut dia, penetapan itu diputuskan atas dasar sidang Isbat yang dipimpinnya, di kantor Kemenag RI bersama ormas Islam, Komisi VIII DPR RI, Bimas Islam, Ahli Falak, ketua Lapan, BMKG, Boscha, BII dan anggota tim Falakiyah Kemenag.
“Berbeda dengan tahun sebelumnya, sidang isbat kali ini dilakukan secara daring. Dan sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal jatuh pada Ahad 24 Mei 2020,” ujar dia selepas sidang tertutup, Jumat (22/5).