REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan Kota Cimahi menyatakan ada empat kasus positif COVID-19 baru, dua di antaranya merupakan pedagang di Pasar Antri Kota Cimahi.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, Ahad, mengatakan adanya kasus positif itu merupakan penanda adanya penambahan kluster baru di Kota Cimahi. Dua pedagang itu merupakan perempuan berusia lanjut dari Kota Cimahi, dan laki-laki dari Kabupaten Bandung Barat.
"Ada empat positif, dua pedagang di Pasar Antri dan dua lagi merupakan warga Cibabat, bukan pedagang Pasar Antri," kata Chanifah.
Saat ini, ia memastikan keduanya telah menjalani perawatan sesuai protokol COVID-19 di RSUD Cibabat Cimahi. Sebelumnya mereka diketahui menjalani swab test di Pasar Antri.
Hingga saat ini, belum seluruhnya hasil tes swab di Pasar Antri keluar. Dinkes Cimahi menurutnya masih menunggu sisanya yang sebanyak 50 pedagang yang melakukan tes pada Jumat (15/5) lalu.
Maka dari itu, Dinas Kesehatan tengah melakukan pelacakanterhadap orang-orang yang berkontak dengan dua pasien yang merupakan pedagang kelontong dan bumbu di Pasar Antri. Tracing sendiri dilakukan lantaran keduanya masih beraktivitas hingga hasil tes keduanya keluar pada Sabtu (23/5) kemarin.
"Kita langsung melacak, siapa saja pedagang dan pembeli yang kontak erat dengan pasien positif itu. Dipastikan akan sangat banyak, makanya kita beritahuagar yang merasa kontak dengan dua orang itu langsung menghubungi Dinkes untuk melakukanswab test," katanya.
Saat ini Pemerintah Kota Cimahi bertindak dengan menutup operasional Pasar Antri selama 14 hari ke depan demi mencegah perluasan mata rantai COVID-19. "Kita harus lakukan sterilisasi pasar dan kios. Sambil melacak pedagang. Sekalipun yang positif hanya satu, tapi pasar pasti tetap akan ditutup," kata dia.