REPUBLIKA.CO.ID, KATANNING – Seperti umat Muslim di negara lainnya, Muslimin di Australia barat juga merayakan Idul Fitri dengan keadaan yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi covid-19.
Perayaan besar yang biasa digelar setiap tahun ini hanya dapat dilakukan dalam bentuk pesta kecil keluarga di rumah.
Seperti dilansir ABC News pada Selasa (26/5), perayaan Idul Fitri tahun ini jauh lebih kecil dari biasanya. Bahkan beberapa masjid di Australia barat hanya 20 orang saja yang diizinkan berkumpul sekaligus. Seperti di Katanning, salah satu rumah bagi populasi Muslim terbesar di Australia Barat, perbedaan perayaan Idul Fitri sangat terasa.
"Seharusnya tak seperti ini. Setiap tahun saya akan mengumpulkan 500 orang di sini, mereka dari semua lapisan masyarakat dari Utara, Barat sampai Timur. Ini pertama kalinya dalam 50 tahun tidak ada perayaan," kata Imam Masjid Katanning, Salep Mydie.
Meski begitu, berubahnya kondisi perayaan idul fitri tahun ini tak menyurutkan suasana perayaan Idul Fitri di rumah. Menurut Mydie selama Ramadhan, dia dan keluarganya telah menunjukkan kenaikan dan toleransi pada semua komunitas di wilayah Katanning.
"Orang-orang sekarang bebas makan dan minum secukupnya. Kami punya rendang daging sapi, udang karang tradisional, udang, merpati, dan pai," katanya.