REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA--Sejumlah masyarakat saat ini mungkin masih ragu untuk menggunakan mobil listrik. Tapi, sejumlah kepolisian di berbagai negara perlahan mulai beralih menggunakan electric vehicle (EV) sebgai kendaraan operasional atau mobil patrol.
Dilansir dair Green Car Reports pada Kamis (28/5), hal ini tentu sekaligus menjadi bukti bahwa EV merupakan kendaraan yang cukup tangguh. Selain itu, penggunaan EV sebagai mobil patroli juga jadi cermin bahwa sejumlah kepolisian mulai peduli dengan lingkungan.
Di Eropa, salah satu EV yang paling banyak digunakan sebagai mobil partoli adalah Hyundai Kona Electric. Beberapa negara yang telah menggunakanya adalah Inggris, Spanyol dan Swiss.
Selain itu, Belanda pun saat ini tengah menguji mobil tersebut untuk juga dijadikan kendaraan operasional. Kepolisian Belanda menyebut, selain ramah lingkungan, EV juga jadi kendaraan yang cukup tepat untuk digunakan saat melakukan pengintaian.
Sebab, EV merupakan kendaraan yang senyap sehingga dapat menunjang proses pengintaian dengan baik. Kesenyapanya pun terbilang signifikan mengingat beberapa kendaraan operasional yang selama ini digunakan adalah kendaraan dengan mesin diesel.
Selain Kona, beberapa mobil ramah lingkungan dari Hyundai seperti Nexo dan Ioniq pun telah digunakan sebagai kendaraan operasional. Nexo sendiri telah digunakan di Italia, Inggris dan Jerman. Sedangkan Ioniq telah digunakan oleh kepolisian di Spanyol.
Di Amerika Serikat, sejumlah produk EV pun sempat dijadikan mobil operasional. Beberapa kota yang telah menerapkanya adalah Washington dan Seatle. Washington sendiri menggunakan Ford Bolt EV dan Seatle menggunakan Nissan LEAF.
Seluruh penggunaan EV ini tentu menjadi lompatan besar bagi dunia kepolisian. Apalagi jika nantinya kepolisian juga melengkapi kendaraanya dengan EV yang berbasis supercar. Bisa dibayangkan, tentu ini akan mempermudah kepolisian untuk melakukan pengejaran mengingat EV memang dikenal menghadirkan torsi yang instan sehigga dapat melakukan akselerasi dengan cepat.