REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Legenda tinju kelas berat dunia, Mike Tyson, memiliki reputasi tinggi di dalam dan di luar ring selama karier profesionalnya. Selain ciri pukulan cepatnya yang khas, keunikan Tyson juga ditunjukkan lewat tato yang melekat di wajah petinju yang berjuluk si Leher Beton.
Mike Tyson masih menyandang status juara tinju kelas berat di tiga versi kejuaraan sekaligus: WBC, WBA, dan IBF. Namun, sederet prestasi tersebut turut diwarnai bumbu kontroversi yang mencoreng nama besar Tyson.
Tahun 1992 ia divonis enam tahun penjara setelah dinyatakan bersalah dalam kasus pemerkosaan. Setelah tiga tahun, ia bebas dan menjadi sosok yang berbeda daripada biasanya.
Tyson secara mengejutkan menggigit telinga Evander Holyfield dalam sebuah pertandingan tinju pada 1997 lalu. Pengaruh narkoba disinyalir menjadi penyebab kuat Tyson melakukan hal itu.
Pada 2003, Tyson kembali mencuri perhatian sebelum pertandingan kontra Clifford Etienne. Ia hadir dengan tampilan baru: tato tribal di pelipis kirinya. Hal itu pun menjadi salah satu ikon yang melekat kuat bagi sosok Tyson hingga saat ini.
Dalam sebuah wawancara yang dikutip TalkSPORT, 2012 lalu, Tyson mengungkapkan cerita di balik tatonya. Ia menceritakan, sebenarnya ia ingin memasang tato bergambar hati di wajahnya.
"Saya berpikir tato ini bagus. Saya sempat ingin memasang gambar hati. Namun, sepertinya itu hal yang bodoh," katanya.
"Saya hampir memasang tato hati itu, hampir sekali. Seniman tato, Victor Perez, mengatakan padaku, ia tidak bisa melakukannya dan tidak akan melakukannya," ujarnya.
"Saya lalu bertanya tato apa yang harus dibuat karena saya bingung. Victor Perez lalu meminta waktu beberapa hari untuk mencari tato yang cocok," katanya.
"Setelah dua hari, ia menghubungi saya dan menyarankan membuat tato tribal. Saya langsung berminat dan ternyata tato ini keren. Dia lalu membuatkannya," kata Tyson.
"Saya berpikir tato ini seksi karena membayangkan saat di sebuah klub para wanita menanyakan tato ini dan bertanya dari mana saya berasal," ucapnya.
"Namun, kenyatannya, saya dianggap berasal dari suatu suku. Seorang wanita pernah menghampiri saya dan menunjukkan tato serupa di bokongnya," kata dia.
Mantan pelatih Tyson, Jeff Fenech, mengungkapkan hal lain tentang alasan tato tribal itu dibuat beberapa hari sebelum laga kontra Etienne. Fenech yang pergi dari laga tersebut mengatakan, sebenarnya Tyson tidak menginginkan pertandingan itu berlangsung.
"Pandangan pertama saya meski tidak pernah memiliki tato seumur hidup adalah kita tidak bisa bertarung setelah memasang tato (di wajah) sepekan sebelumnya. Pasalnya, lawan bisa memukul dengan mudah dan hal itu tidak baik," katanya kepada Fox Sports.
"Kami duduk bersama (Tyson) dan ia berkata tidak ingin bertarung. Ia tidak siap berlaga. Karena itulah, Tyson memasang tato," ungkapnya.
"Setelah mengobrol selama satu jam saya menangis dan pergi dari rumah. Saya tinggal di hotel karena merasa putus asa. Saya sengaja menjauhi rumah selama delapan pekan di Las Vegas dan mempersiapkannya bertarung," katanya.
"Untungnya, Tyson mampu bertarung dan berhasil mengalahkan Clifford dalam satu ronde. Saya senang Mike menang, tetapi juga kesal karena saya melatihnya tetapi tidak ada di sana," ucapnya.
Kemenangan dalam 49 detik itu sekaligus menjadi yang terakhir bagi Tyson. Pasalnya, dalam dua laga berikutnya melawan Danny Williams dan Kevin McBride, Tyson selalu kalah.
Setelah pensiun, Tyson memulai bisnis produksi alat olahraga bernama Mike Production. Ia ingin mempromosikan olahraga tinju dan melahirkan atlet baru dengan kampanye yang melibatkan musisi.