REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat tempat-tempat ibadah dan lembaga pendidikan seperti pondok pesantren (ponpes) ditutup. Meski demikian masih ada ponpes selama pandemi, santrinya tetap mengaji seperti biasa. Ini seperti yang dilakukan Pondok Pesantren Integrasi Quran (PPIQ), 368, Bandung, Jawa Barat.
"Sejak wabah Covid-19 melanda sebenarnya tidak semua pesantren tutup," kata Pengasuh PPIQ KH Iskandar Mirza saat dihubungi, Ahad (31/5).
Menurutnya, memang ada banyak pesantren yang akhirnya harus memulangkan santrinya lebih awal, walau sesungguhnya saat itu banyak pesantren yang telah sampai waktu libur akhir tahun. Dipulangkanya santri ke rumah masing-masing karena amaran (arahan) pemerintah.
"Dan juga ditopang dengan gencarnya issue beberapa pesantren telah tertular dan diisolasi, dan tak pelak dari tingkat kekhawatiran orang tua wali santri itu sendiri," ujarnya.
Ia memastikan, meski masih banyak pesantren yang memulangkan santrinya, namun masih banyak juga pesantren yang masih bertahan untuk tidak memulangkan santrinya, dengan alasan green zone. Karena sejatinya kata KH Mirza pesantren tempat yang paling aman dengan wabah.
"Tentu pesantren dengan catatan seluruh civitas pesantren taat aturan dengan standarisasi pencegahan covid;" katanya.
KH Iskandar Master Trainer di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Motivasi Spiritual Qurani (MSQ) ini menuturkan, beberapa pesantren yang memulangkan santrinya tetap melakukan pembelajaran via daring. Mereka tetap konsisten mengawal keberlangsungan santri didiknya.
Saat ini pemerintah melalui Kemenag sedang melakukan persiapan pengembalian santri ke pondoknya masing-masing dengan mengikuti mekanisme pencehagan covid. Seperti melakukan pemeriksaan kesehatan, sanitaizer, disinfektan, dan melakukan isolasi terhadap santri yang baru datang.
"Sesungguhnya secara umum pesantren tak begitu khawatir dengan wabah ini, apalagi jika disiplin hidup bersih di pesantren dijalankan secara ketat," katanya.
Dosen Pasca Sarjana UNINUS Bandung ini meyakinkan, pesantren adalah tempat yang aman dari wabah, selama dapat mencegah orang luar masuk dan menjaga standart kebersihan lingkungan, ditambah lagi secara khusus pesantren memiliki model ketabahan immunitas spiritual yang canggih berupa qiroah Alquran dan doa yang tiada terputus.
Katanya, civitas pesantren meyakini sebuah ayat petikan dari kalam Allah surah Asy Syu'ara 80. "Apabila aku sakit, maka Dia lah (Allah SWT) yang Maha menyembuhkan."