Senin 01 Jun 2020 11:24 WIB

Grand Indonesia siap buka kembali pada 8 Juni nanti.

Grand Indonesia Terapkan Protokol Kesehatan Ketika Dibuka

Petugas PMI Jakarta Pusat melakukan penyemprotan cairan disinfektan di depan mal Grand Indonesia, Jakarta, Ahad (31/5/2020). Penyemprotan tersebut untuk menekan dan mencegah penyebaran COVID-19 secara berkelanjutan
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Petugas PMI Jakarta Pusat melakukan penyemprotan cairan disinfektan di depan mal Grand Indonesia, Jakarta, Ahad (31/5/2020). Penyemprotan tersebut untuk menekan dan mencegah penyebaran COVID-19 secara berkelanjutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mal Grand Indonesia rencananya dibuka kembali pada 8 Juni 2020. Rencana tersebut namun bisa berubah menunggu keputusan dari pemerintah untuk tidak memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Manajemen Mal Grand Indonesia, Senin (1/6), mengatakan tetap mempraktikkan protokol kesehatan yang telah dilakukan sebelumnya saat mal nanti kembali dibuka. Perihal jumlah pengunjung, Grand Indonesia belum memastikan apakah nanti akan membatasi jumlah orang yang datang.

Baca Juga

"Kami juga menunggu aturan dan keputusan dari pemerintah," kata Annisa Hazarini Corporate Communications Grand Indonesia.

Grand Indonesia akan memeriksa suhu tubuh semua orang yang memasuki area pusat perbelanjaan. Mulai dari pengunjung, karyawan, vendor, kontraktor hingga pengemudi ojek daring yang masuk lewat pintu utama maupun loading dock.

Semua orang akan diwajibkan menggunakan masker selama berada di area mal. Setiap orang akan dipandu untuk menerapkan pembatasan jarak lewat stiker antrean di area pintu masuk, depan lift, di dalam lift, toilet, mushola hingga tempat antrean taksi.

Jumlah kursi di tempat seperti G Card counter, G Card Lounge, serta Foodprint pun dikurangi agar pengunjung berjarak satu sama lain.

Grand Indonesia juga menyediakan hand sanitizer di setiap lantai serta lebih sering membersihkan area publik yang bersentuhan langsung dengan pengunjung. Seperti tombol lift, pegangan dalam eskalator, toilet hingga pegangan pintu.

Semua tenant pun diimbau untuk membersihkan tempatnya secara berkala. Aturan normal baru dan pencegahan infeksi Covid-19 ini disosialisasikan di penjuru area melalui poster, LED, G Card Counter juga melalui media sosial dan laman resmi.

Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo) menyatakan rencana pembukaan mal di Jakarta turut memberikan efek domino. Salah satunya pada penyerapan tenaga kerja, setelah sektor usaha tersebut menutup operasionalnya selama masa pandemi Covid-19.

Sekretaris Jenderal Hippindo Haryanto Pratantara mengatakan karyawan di dalam mal, seperti karyawan tenant atau toko, penjaga pintu masuk parkir, hingga petugas kebersihan akan kembali bekerja jika Pemerintah memutuskan pusat perbelanjaan boleh beroperasi kembali. "Dengan mal dibuka, para tenant di dalam mal dan karyawannya bisa bekerja kembali, dan jumlahnya tentu cukup besar dalam satu mal. Efeknya cukup besar dari dua sisi, baik dari pihak mal sendiri dan penyewa," kata Haryanto saat dihubungi, Jumat (29/5).

Haryanto menjelaskan efek domino ketika mal dibuka juga turut berimbas pada bertumbuhnya perekonomian di sekitar mal, seperti warung makanan. Warung makanan akan kembali berusaha untuk melayani para karyawan saat makan siang dan jam kerja.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement