Rabu 03 Jun 2020 15:10 WIB

Studi: Rambut Beruban Bisa Kembali Normal, Begini Caranya

Mengurangi stres dapat mengembalikan warna rambut yang baru saja menguban.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Rambut beruban
Foto: Boldsky
Rambut beruban

REPUBLIKA.CO.ID,  AUCKLAND -- Para ilmuwan berhasil mengungkapkan apa yang menjadi klaim masyarakat selama ini ternyata benar. Yakni, stres dapat menyebabkan rambut beruban.

Yang lebih menakjubkan lagi, para ilmuwan dari Universitas Columbia menemukan, dengan mengurangi stres dapat mengembalikan warna rambut yang baru saja menguban. Dilansir di NZ Herald, hasil penelitian menemukan rambut dari seluruh kulit kepala dapat membuat uban berubah ke warna rambut semula.

Para ilmuan juga percaya, penyebab utama dari rambut menguban berasal dari perubahan di jalur metabolisme yang membentuk protein dalam tubuh. Jalur ini sangat dipengaruhi oleh hormon yang diproduksi ketika seseorang mengalami stres. Oleh karena itu, menghilangkan stres dapat membatalkan proses tersebut.

Peneliti melakukan pengamatan terhadap jumlah melanin yang dapat memberi warna pada rambut dan protein apa saja yang terdapat di berbagai bagian rambut. Awalnya mereka mengira uban yang terjadi ada di pangkal rambut, bukan di ujung rambut. Tapi, ketika mereka meneliti 400 helai rambut di 14 kepala orang, mereka menemukan sebaliknya. Beberapa rambut berwarna abu-abu di ujungnya, tetapi tetap berwarna normal sisanya.

Hal itu menjelaskan, satu helai rambut secara keseluruhan telah menguban. Lalu proses pengubanan berhenti dan warnanya kembali normal.

Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan rambut, para peneliti dapat melacak perkembangan rambut seseorang yang menguban. Mereka menemukan periode pengubanan rambut terjadi ketika adanya peningkatan stres. Selain itu perubahan dari warna abu-abu (uban) menjadi berwarna normal juga terjadi ketika tingkat stres menurun. Contohnya, ada satu peserta dalam penelitian pergi berlibur. Rambutnya yang semula menguban kembali ke warna rambut asli.

Studi ini tidak dapat menguji secara 100 persen bahwa pengurangan tingkat stres dapat langsung mengembalikan warna rambut. Akan tetapi para ilmuwan percaya itu merupakan penjelasan yang paling mungkin terjadi. Hasil penelitian mereka mengungkapkan penelitian ini mendukung gagasan bahwa penuaan manusia bukanlah proses biologis linier dan proses biologis yang tidak reversibel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement