Rabu 03 Jun 2020 18:54 WIB

Kasus Positif Covid-19 di Solo Stagnan

Dinkes Solo aktif lakukan pelacakan dari kasus positif Covid-19.

Red: Indira Rezkisari
Warga melintas di depan mural bertema Hidup Sehat Lawan COVID-19 di Serengan, Solo, Jawa Tengah, (27/5/2020). Guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penularan COVID-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kembali memperpanjang status Kejadian Luar Biasa (KLB) hingga 7 Juni 2020 mendatang, menyusul temuan empat pasien baru positif COVID-19
Foto: Antara/Maulana Surya
Warga melintas di depan mural bertema Hidup Sehat Lawan COVID-19 di Serengan, Solo, Jawa Tengah, (27/5/2020). Guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap penularan COVID-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kembali memperpanjang status Kejadian Luar Biasa (KLB) hingga 7 Juni 2020 mendatang, menyusul temuan empat pasien baru positif COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah, dalam beberapa hari ini masih stagnan. Hasil rapid test yang digelar beberapa hari terakhir keluar negatif.

"Dari swab yang hasil rapid test-nya reaktif, semuanya menunjukkan hasil negatif. Ini dari hasil rapid test yang kami lakukan pada tanggal 22 Mei di Pasar Depok, Mal Paragon, dan tenaga kesehatan kami," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Rabu (3/6).

Baca Juga

Tapi masih ada satu pedagang di Pasar Depok yang saat ini hasil swab-nya masih dikoordinasikan dengan Laboratorium UNS. "Mudah-mudahan negatif juga, itu juga yang tanggal 22 Mei. Sedangkan yang tanggal 31 Mei dari 70 orang yang mengikuti rapid test, 14 di antaranya reaktif. Hari ini swab, mudah-mudahan hari Kamis keluar," katanya.

Di sisi lain, Dinkes juga aktif melakukan tracking atau pelacakan dari kasus positif Covid-19 yang ada di Kota Solo. Ia mengatakan untuk penelusuran diutamakan bagi yang berpenyakit, usia tua, dan ibu hamil karena memiliki risiko tinggi.