REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah, dalam beberapa hari ini masih stagnan. Hasil rapid test yang digelar beberapa hari terakhir keluar negatif.
"Dari swab yang hasil rapid test-nya reaktif, semuanya menunjukkan hasil negatif. Ini dari hasil rapid test yang kami lakukan pada tanggal 22 Mei di Pasar Depok, Mal Paragon, dan tenaga kesehatan kami," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Rabu (3/6).
Tapi masih ada satu pedagang di Pasar Depok yang saat ini hasil swab-nya masih dikoordinasikan dengan Laboratorium UNS. "Mudah-mudahan negatif juga, itu juga yang tanggal 22 Mei. Sedangkan yang tanggal 31 Mei dari 70 orang yang mengikuti rapid test, 14 di antaranya reaktif. Hari ini swab, mudah-mudahan hari Kamis keluar," katanya.
Di sisi lain, Dinkes juga aktif melakukan tracking atau pelacakan dari kasus positif Covid-19 yang ada di Kota Solo. Ia mengatakan untuk penelusuran diutamakan bagi yang berpenyakit, usia tua, dan ibu hamil karena memiliki risiko tinggi.
"Kami tidak tahu mereka terpapar di mana tetapi kan tugas kami adalah memutus mata rantai penyebaran virusnya," katanya.
Sementara itu, terkait dengan lima orang aparatur sipil negara (ASN) di Pemkot Surakarta yang dinyatakan positif Covid-19, dikatakannya, seluruhnya menjalani perawatan di rumah sakit. Meski demikian, kelimanya berdomisili di luar Kota Solo.
"Empat orang dirawat di Solo dan satu orang di Klaten. Semua masuk rumah sakit, tidak ada yang karantina mandiri. Mudah-mudahan 14 hari lagi negatif karena mereka ini dalam kondisi baik, ini OTG (orang tanpa gejala)," katanya.
Secara keseluruhan, hingga saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Solo sebanyak 34 orang. Sebagai rincian, 22 orang di antaranya sudah sembuh, 8 orang menjalani rawat inap, dan meninggal dunia 4 orang.