REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Banjir rob melanda pesisir pantai utara Karawang, Rabu (3/6) malam. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Karawang sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir rob tersebut.
Kepala BPBD Karawang Yasin Nasrudin mengatakan bencana banjir rob terjadi di tujuh kecamatan. Yakni Kecamatan Tirta Jaya di Desa Tambaksari, Kecamatan Tempuran di Desa Ciparage, Kecamatan Pedes di Desa Sungai buntu, Kecamatan Cilamaya Wetan di Desa Sukakerta, Kecamatan Cibuaya di Desa Cemarajaya dan Desa Sedari , Kecamatan Cilebar di Desa Pusakajaya dan Desa Mekarpohaci, serta terjadi di Kecamatan Pakisjaya.
“Adanya aktifitas gelombang Iaut yang masih tinggi itu mengakibatkan banjir rob,tapi untuk hari ini dilaporkan sudah surut," kata Yasin dalam keterangan tertulis yang telah dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (4/6).
Yasin menuturkan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)bahwa dibeberapa perairan di Indonesia salah satunya di sepanjang pesisir pantai Kabupaten Karawang diperkirakan selama sepekan ini gelombang tinggi masih terjadi. Karena itu masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
“Kami memperingatkan masyarakat, khususnya nelayan, agar meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.
Menurutnya, selain waspada terhadap gelombang tinggi warga juga diimbau waspada terhadap bencana banjir dan puting beliung. Hal ini dikarenakan saat ini curah hujan yang disertai angin masih kerap terjadi di wilayah Karawang.
Sementara itu, terkait dampak banjir rob yang terjadi semalam, BPBD masih melakukan pendataan dan belum bisa merilis data lengkap. Namun ada sejumlah bangunan yang terdampak akibat banjir rob tersebut.