Kamis 04 Jun 2020 21:52 WIB

Satu Kasus Covid-19 di Bengkulu Dimakamkan Tanpa Protokol

Hasil tes baru keluar empat hari setelah kematian membuat pemakaman tanpa protokol.

Red: Nur Aini
Seorang petugas kesehatan (kiri) mengenakan alat pelindung diri saat menancapkan nisan pada makam jenazah yang dikuburkan dengan protokol kesehatan COVID-19, ilustrasi
Foto: Antara/FB Anggoro
Seorang petugas kesehatan (kiri) mengenakan alat pelindung diri saat menancapkan nisan pada makam jenazah yang dikuburkan dengan protokol kesehatan COVID-19, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Satu kasus positif Covid-19 di Provinsi Bengkulu meninggal dunia tetapi dimakamkan tanpa menggunakan protokol kesehatan. Oleh karena itu, semua yang kontak dalam pengurusan jenazah harus ikut rapid test dan uji PCR.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Bengkulu, Kamis (4/6) mengatakan, almarhum merupakan laki-laki berusia 54 tahun, warga Kota Bengkulu meninggal 26 Mei lalu di Desa Bajak 2 Kabupaten Bengkulu Tengah. Saat meninggal, almarhum berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 dan hanya menjalani karantina di kediamannya.

Baca Juga

Sebelum meninggal, almarhum sempat diambil spesimen swab untuk diuji di laboratorium, namun hasilnya baru keluar setelah ia meninggal selama empat hari dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19. Mengingat sebelum meninggal almarhum tidak diketahui positif Covid-19, maka pihak keluarga memakamkannya dengan cara seperti biasa.

Diketahui, ada sekitar 80 orang yang menghadiri proses pemakaman kasus konfirmasi positif Covid-19 itu. Ia menambahkan, tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu akan melakukan tracking terhadap siapa saja yang pernah kontak dengan almarhum.

Termasuk, kata dia, akan menelusuri siapa-siapa saja yang ikut terlibat dalam proses pemulasaran jenazah, hingga orang-orang yang terlibat dalam proses pemakaman. Nantinya, hasil mereka yang memiliki riwayat kontak erat dengan almarhum diminta untuk melakukan isolasi mandiri dan akan dilalukan pemeriksaan rapid test dan uji PCR.

"Kami telah berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Bengkulu Tengah untuk melakukan tracking terhadap kontak erat baik keluarga dan orang yang ikut dalam proses pemakaman, termasuk juga warga Kota Bengkulu yang pernah kontak dengan yang bersangkutan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement