Kamis 04 Jun 2020 20:52 WIB

Pandemi Covid-19 Semakin Turunkan Nilai Tukar Petani

Hasil panen petani tidak terserap maksimal di pasaran akibat pandemi Covid-19.

Red: Nur Aini
Petani, ilustrasi
Petani, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania mengatakan pandemi Covid-19 semakin menurunkan nilai tukar petani (NTP) per Mei 2020.

Pada Selasa (2/6), Badan Pusat Statistik mencatat NTP Mei 2020 sebesar 99,47 atau lebih rendah 0,85 persen dibandingkan dengan bulan April sebesar 100,32. Menurut Galuh, penurunan NTP yang terus terjadi sejak awal tahun ini semakin memprihatinkan petani, utamanya di tengah kondisi musim panen raya yang seharusnya berlangsung selama Mei 2020.

Baca Juga

"Pandemi Covid-19 menyebabkan hasil panen tidak terserap secara maksimal di pasaran. Tidak terserap dengan baiknya komoditas pangan hasil panen ini disebabkan karena berkurangnya pendapatan masyarakat atau pun karena adanya pembatasan sosial berskala besar yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Galuh dalam keterangan di Jakarta, Kamis (4/6).

Ia menjelaskan pandemi Covid-19 menyebabkan beberapa sektor tidak dapat beroperasi secara maksimal sehingga menyebabkan berkurangnya pendapatan dan menyusutnya tenaga kerja. Hal itu secara langsung akan melemahkan daya beli dan konsumsi masyarakat.