REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Pada masa pemerintahan sahabat Umar bin Khattab, Hudzaifah bin Al Yaman ditugaskan untuk menjadi Gubernur di Nahawand, dan beliau menetap di sana sampai wafatnya. Tatkala beliau sakit keras yang menyebabkan wafatnya, beberapa sahabat datang mengunjunginya tengah malam. Hudzaifah bertanya, “jam berapa sekarang?”
“Mendekati waktu subuh.” Jawab mereka.
“Aku berlindung kepada Allah dari waktu subuh yang menyebabkan aku masuk neraka.” Ungkap Hudzaifah.
“Adakah dari kalian yang membawa kain kafan?” Tanya Hudzaifah. “ada,” jawab mereka.
“aku tidak butuh kain kafan mahal, jika diriku baik dalam penilaian Allah, maka Dia akan menggantikannya untukku dengan kain kafan yang lebih baik. Namun, jika aku tidak baik dalam pandangan-Nya, Dia akan menanggalkan kain kafan itu dari tubuhku.” Ujar Khudzaifah.
Lalu ia berdo’a, “ Ya Allah! Sesungguhnya engkau mengetahui bahwa aku lebih suka faqir daripada kaya, aku lebih suka sederhana daripada mewah, dan aku lebih suka mati daripada hidup.”
Setelah berdoa demikian, Hudzaifah bin Al Yaman meninggal dunia. Semoga Allah ta’ala melimpahkan Rahmat-Nya. Beliau wafat di kota Mada’in pada tahun 35/36 Hijriyah, selisih 40 hari setelah wafatnya sahabat Utsman bin Affan.