Senin 08 Jun 2020 13:10 WIB

Kunjungan ke Objek Wisata Pantai Sukabumi Tetap Dibatasi

Imbauan tidak ke pantai masih berlaku selama penanganan Covid-19

Sejumlah wisatawan bermain air saat matahari terbenam di pantai Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Sejumlah wisatawan bermain air saat matahari terbenam di pantai Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sejumlah obyek wisata di Kabupaten Sukabumi bersiap untuk dibuka kembali dalam masa pandemi Covid-19. Meskipun belum dibuka secara resmi namun lokasi wisata tetap dipadati pengunjung seperti akhir pekan lalu.

"Imbauan tidak ke pantai masih berlaku selama penanganan Covid-19," ujar Ketua Forum Koordinasi SAR Derah Kabupaten Sukabumi, Okih Pajri Assidiq kepada Republika, Senin (8/6). Hal ini sesuai arahan dari Pemkab Sukabumi.

Imbauan ini ditunjukkan dengan pemasangan baliho larangan, barikade dan Pol PP line sudah dipasang. Namun upaya ini tidak berpengaruh dan bahkan ada yang dirusak serta pengunjung masih berdatangan. Di sisi lain penyekatan masih diberlakukan petugas gabungan di pintu masuk menuju Pantai Minajaya, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Di tempat itu disiagakan Gugus Kendali Pariwisata Kecamatan Surade, BPBD, Puskesmas Buniwangi, Relawan Jampang Peduli, PMI Surade dan Pramuka Saka Dirgantara.

Meskipun ada penyekatan namun ada kelonggaran bagi pengunjung harus mematuhi aturan pemerintah mengenai protokol kesehatan Covid-19. Misalnya pengunjung dari luar Jawa Barat dan zona merah, mereka harus menunjukan surat bebas Covid-19.

" Tidak diblokade akses jalan menuju lokasi wisata Pantai Minajaya, hanya menerapkan protokol Covid 19 karena PSBB parsial," kata Ketua Gugus Kendali Pariwisata Kecamatan Surade, Muhamad Teguh. Upaya ini dilakukan agar perekonomian di dalam objek wisata bisa bangkit dan berkembang kembali. Sebab sebelumnya selama masa pandemi ini benar-benar terpuruk.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement